Manado.Kawanuapost.com – Musyawarah Daerah Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Sulawesi Utara (Sulut) Tahun 2022, untuk Pemilihan Ketua Majelis Daerah dilaksanakan di Hotel Sutan Raja, Rabu (20/07/2022).
Musda dibuka Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw, dan dihadiri sekitar 1.700 Gembala GPdI yang tersebar di 15 kabupaten/kota. Kegiatan diawali dengan ibadah yang dipimpin Ketua GPdI Pusat Pdt Johny Weol.
Ketua Panitia Mecky Onibala mengemukakan, Musda ini dilaksanakan untuk memilih Ketua Majelis Sulut 2022 – 2027. Untuk teknis nantinya akan menggunakan cara coblos menggunakan paku.
“Kami sebagai panitia akan berusaha agar Musda berjalan dengan baik dan transparan. Permintaan kami dan saksi
Kotak suara sudah berada di depan dan sudah diperiksa sebagai saksi sehingga jangan ada kecurigaan. Mari torang pegang salib bersama-sama,” imbuhnya.
Ia menambahkan, pelaksanaan Musda diusahakan berjalan dengan aman dan diselenggarakan sejak 20-22 Juli 2022
“Hari ini merupakan hari bersejarah bagi warga GPdi Sulut karena kegiatan akbar ini adalah kegiatan 5 tahun sekali, dimana gembala berkumpul se-Sulut,” ujarnya.
Lanjut Onibala, tujuan kegiatan ini untuk
menjalin mempererat silahturami. Bahkan mengevaluasi program yang sudah dilaksanakan serta memilih pimpinan gereja di 5 tahun ke depan.
“Kami berharap Musda berjalan dengan baik sehingag tidak ada intrik yang dilakukan untuk memecah belah. Bahkan apabila terjadi money politik kami tidak akan mentorerir. Apabila ditemui calon yang melakukan money politik dan menang secara tegas akan kami batalkan,” ujar Onibala.
“Torang samua GPdI, torang samua basudara dalam Tuhan. Torang samua ciptaan Tuhan. Mari kita bermusda dengan
damai sejahtera,” tuturnya.
Ketua Majelis Daerah GPdI Yvonne Awuy Lantu menyatakan, bersyukur kepada Tuhan sehingga kegiatan ini dapat dilaksanakan.
Ia menambahkan, yang pertama ialah memperat tali persaudaraan antar hamba-hamba Tuhan di Sulut. “Sekalipun beda pilihan tapi kita tetap satu, mari bersatu saling menopang satu dengan yang lain,”ujarnya.
“Untuk menjadikan sulut hebat kita juga harus hebat dalam kerohanian. Kita hamba Tuhan membawa jemaat pada Tuhan,” imbuhnya.
Ketua Majelis Umum Pusat GPdI, Pdt Johny Weol berpesan, agar menjaga hati lebih dari segala yang patut dijaga.
“Tuhan sudah tahu siapa yang akan dipilih oleh Tuhan dan kalau Tuhan pilih tidak pernah salah,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw mengatakan, gereja berperan aktif juga berperan dalam sumber daya dan dana sehingga akan banyak perpuluhan yang masuk.
Lanjutnya, GPdI 50 tahun ke depan harus independen dan ke depan harus lebih canggih lagi.
Bagi para gembala, diinformasikan usia harapan hidup di Indonesia 69.7 untuk laki-laki dan perempuan 73 tahun.
“Atas nama pemerintah daerah Muda GPdi dengan ini saya nyatakan dibuka, Haleluya,” tuturnya.(*)