Kabinda Sulut Brigjen TNI Raymond Marojahan: Negara Butuh Pdt Hanny

Minahasa. Kawanuapost. com – Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Sulawesi Utara (Sulut) Brigjen TNI Raymond Marojahan SE menghadiri Ibadah Natal bersama keluarga besar Laskar Manguni Indonesia (LMI), yang berlangsung di kediaman Tonaas Wangko LMI di Desa Tateli, Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara, Selasa (20/12/2022).

Kabinda Sulut Brigjen TNI Raymond Marojahan
Kabinda Sulut Brigjen TNI Raymond Marojahan

Ia memberikan sambutan di hadapan Dewan Pimpinan Pusat (DPP), pengurus tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia, pengurus tingkat kecamatan se-Sulawesi Utara dan bahkan pengurus LMI di luar negeri yakni di Amerika Serikat dan 29 negara bagian di negara tersebut yang hadir secara hybrid, yakni baik langsung di lokasi kegiatan maupun lewat daring.

Baca Juga:

https://kawanuapost.com/keluarga-besar-lmi-laksanakan-perayaan-natal-di-kediaman-tonaas-wangko/

Kabinda mengaku tersanjung diundang hadir di ibadah Natal LMI. “Saya bertugas di Sulut memasuki bulan kelima dan saat saya masuk Sulut ormas pertama yang saya kunjungi adalah LMI,” ujarnya disambut aplaus seluruh pengurus LMI yang hadir

Ia pun mengemukakan, selama ini sering bertukar pikiran dengan Ketua Umum DPP LMI Pendeta Hanny Pantouw S.Th., dan menyaksikan apa yang dilakukan Pdt Hanny baik di dalam organisasi LMI maupun kontribusinya kepada masyarakat dan pemerintah.

Ketua Umum DPP LMI Tonaas Wangko Pendeta Hanny Pantouw STh.
Ketua Umum DPP LMI Tonaas Wangko Pendeta Hanny Pantouw STh.

“Saya sangat bangga dengan beliau (Pdt Hanny Pantouw, red) sehingga saya memutuskan selalu berkerjasama dengan beliau, berkolaborasi menjaga, mengantisipasi dan mendeteksi situasi di Sulut agar kondusif, berjalannya pemerintahan kemudian masyarakat menikmati kehidupan bersama
Pak Hanny ini tokoh yang kita banggakan bersama,” ungkapnya.

Karena itu Kabinda mengatakan LMI sangat beruntung memiliki pemimpin seperti Pdt Hanny Pantouw.

“LMI punya Pdt Hanny sangat menguntungkan. Seorang pemimpin yang karismatik mau tampil membawa misi yang baik itu. Konsisten dalam menjaga kebinekaan dan konsisten menjaga kesatuan di negara ini,” ungkapnya.

“Itu dibuktikan dengan beliau sebagai seorang pendeta dan ketua umum LMI yang mampu berkolaborasi masuk bersama ormas-ormas keagamaan lain baik di Sulut maupun nasional,” imbuhnya.

Terbukti, lanjut Pdt Hanny, Pdt Hanny tidak hanya berkarya di Sulut tetapi juga melakukan kegiatan LMI di luar Sulut seperti di Jakarta dan daerah lain di Indonesia bahkan sampai di luar negeri dalam rangka menjelaskan dan memproklamirkan apa itu LMI.

“Dan saya malam ini baru lihat LMI seperti apa. Dan saya sangat bangga berada di sini (bersama LMI) malam ini. Karena kemarin-kemarin saya baru melihat-lihat videonya, baru bicara dengan pak Hanny.
Sekarang tatap muka langsung. Makanya waktu saya dapat undangan beliau saya katakan saya usahakan hadir dan saya akhirnya hadir di sini,” ungkapnya.

Menurut Kabinda, setiap organisasi besar pasti dipimpin oleh orang-orang besar di dalamnya.

“Dan mereka Pimpinan LMI, (red) tidak mudah digoyang oleh angin atau badai. Mereka sudah teruji diproses dalam hidupnya menjadi seorang pemimpin bukan yang tiba-tiba. Kita tadi dengar sama-sama kesaksian hidup Pendeta Hanny, bagaimana Tuhan menaruh rencananya dalam diri dan hidup pak Pendeta Hanny. Kita semua sangat diberkati dan kita semua sangat bersyukur,” ujarnya.

Ia pun berpesan, kepada LMI agar tetap menjaga persatuan, selalu menjaga komitmen dengan tujuan LMI. Supaya kita menjadi besar.

“Memang kadang orang tidak melihat bagaimana susahnya orang membangun organisasi. Apalagi organisasi seperti LMI yang terdiri dari berbagai latar belajang pendidikan, latar belakang keimanan, cara pandang organisasi ini mau dibawa kemana,” tandasnya.

Ia mengajak seluruh pengurus dan anggota LMI mendoakan Pdt Hanny.
“Kita doakan semoga Pendeta (Hanny Pantouw) sehat terus. Kita masih butuh beliau memimpin organisasi ini didampingi pengurus lainnya,” tuturnya.

Kabinda meyakini kekompakan dan kesolidan LMI sebagai sebuah organisasi akan semakin terlihat ke depan. Apalagi ke depan tahun 2023 kita akan memasuki tahun politik dan di tahun 2024 kita menghadapi Pilpres (Pemilihan Presiden), Pileg (Pemilihan Legislatif) dan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) secara serentak.

“Negara butuh sosok seperti Pendeta Hanny. Negara juga butuh ormas yang punya komitmen seperti LMI. Yang mau bergandengan tangan memiliki visi dan misi yang sama di dalam menjaga kebinnekaan dan menjaga keutuhan negara kita agar semua agenda tadi dapat berjalan dengan baik aman lancar. Semua itu dilaksanakan dalam rangka jaga kesejahteraan rakyat, bukan memporak-porandakan yang ada. Untuk itu bergandengan tangan,” pungkasnya.

“Kita berdoa semoga LMI boleh terus diberkati dan menjadi berkat bagi banyak orang,” imbuhnya. (*)

Tinggalkan Balasan