JAKARTA – KawanuaPost.com – Direktur Eksekutif Pertamina Foundation Nina Nurlina Pramono mengaku, ada empat sumber korupsi di Indonesia. Ia megatakan hal itu, pada saat tes wawancara calon pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pertama, korupsi terjadi lewat pendapatan negara, kedua pada belanja negara, ketiga perizinan regulasi, dan keempat adalah penegakan hukum.
Karenanya, apabila empat sumber tersebut bisa diawasi, maka tindak pidana korupsi di Indonesia akan semakin berkurang
“Jadi empat ini sumber-sumber korupsi yang terjadi,” ujar Nina di Gedung Sekertariat Negara (Setneg), Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Selasa (25/8/2015).
Dirinya juga mengungkapkan keinginan agar KPK bisa dipermanenkan. Pasalnya, Kepolisan ataupun Kejaksaan Agung tidak bisa fokus dalam pemberantasan korupsi. Hal itu terlihat lantaran Korps Bhayangkara dan Korps Adhyaksa mewenangi banyak hal bukan hanya penindakan korupsi.
“Karena lembaga yang ada sudah tidak efisien dalam pemberantasan korupsi, karena polisi dan Kejaksaan tidak hanya membahas kejahatan korupsi, sehingga tidak efektif dan efisien,” katanya.
Di lain hal, Nina juga mengaku peran para ibu rumah tangga atau isteri sangat berpengaruh terhadap pencegahan korupsi. Di mana mereka harus menolak keras terhadap korupsi untuk menekankan kepada suaminya untuk tidak melakukan korupsi.
“Pencegahan korupsi itu penting, dan ibu-ibu harus punya jargon korupsi jangan masuk ke rumahnya, dan masuk ke Indonesia,” pungkasnya.
EDITOR : HERMAN. M.