Mendagri: Konflik Pilkada Dipicu Sentimen dan Gengsi

Mendagri Tjahjo Kumolo. (Foto: Istimewa)
Mendagri Tjahjo Kumolo. (Foto: Istimewa)

AMBON – KawanuaPost.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, satu dari empat kabupaten di Maluku yang akan menyelenggarakan Pilkada Serentak tahap pertama pada 9 Desember 2015 masuk kategori rawan konflik.

“Dari 269 daerah penyelenggara pilkada serentak tahap pertama, 10 daerah tergolong rawan konflik, termasuk satu di antaranya di Maluku,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Tanpa menyebutkan satu dari empat kabupaten yang rawan konflik, Tjahjo mengatakan guna mengatasi kemungkinan konflik tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksi para Gubernur, Bupati, dan Wali Kota untuk melakukan pemantauan secara rutin.

Selain itu, pemerintah daerah juga mesti berkoordinasi dan bekerja sama dengan pimpinan TNI dan Polri guna mencegah konflik sejak dini. Pencegahan harus dilakukan mulai jelang hingga selesainya Pilkada Serentak.

Tajhjo menduga, kebanyakan pemicu konflik pada pilkada nanti adalah sentimen dan gengsi sukuisme. “Potensi konflik saat Pilkada malah jauh lebih tinggi dari Pemilihan Presiden 2014 maupun Pemilihan Legislatif 2014. Kebanyakan dipicu sentimen dan gengsi sukuisme yang kuat saat Pilkada di gelar,” ucapnya.

Sehubungan dengan itu, ia meminta seluruh jajaran penegak hukum untuk bertindak netral serta mengawasi semua proses pilkada agar berjalan lancar, jujur dan adil, guna meminimalisasi atau menghilangkan potensi konflik.

EDITOR : HERMAN. M.

Tinggalkan Balasan