KAWANUAPOST.COM – MENTERI Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar menegaskan, desa adat di Bali akan menjadi model pengembangan pariwisata di Indonesia. Bali memiliki potensi wisata desa adat yang harus tetap dipertahankan, dikembangkan, dan dilestarikan.
Menurut Marwan, dari desa adat akan terlihat bagaimana karakter masyarakat yang berbudaya. Tidak hanya itu, akan menarik wisatawan untuk mengunjungi dan dijadikan penelitian ilmiah berbasis budaya.
Kementerian Desa, kata Menteri Marwan, sangat memerhatikan wisata-wisata desa seluruh Indonesia.
“Sekarang tren turis asing mendatangi wisata berbasis alamiah, budaya, dan kesenian yang ada di desa,” kata Marwan di sela kunjungannya ke desa adat Panglipuran, Kabupaten Bangli, Bali, Minggu (30/8/2015).
Untuk itu, pihaknya akan menggencarkan promosi wisata desa ke Nusantara dan dunia. Kita juga akan perkenalkan kegiatan kreativitasnya.
Pihaknya kerap mengingatkan agar pemerintah daerah lebih intensif menemukan potensi-potensi desa yang belum digarap oleh masyarakat desa.
Tentunya pemerintah pusat sangat mendukung, apabila ada program-program yang menjadikan desa sebagai objek utama pembangunan.
“Tapi ingat, pembangunan jangan sampai merugikan masyarakat,” tandasnya.
Dia mencontohkan, bagaimana Bali atau Kabupaten Bangli akan menjadi proyek nasional potensi wisata desanya.
“Harus digali lagi, nanti kita verifikasi dan menyatukan program wisata desa daerah dengan pusat,” tambahnya.
Desa adat merupakan salah satu objek wisata adat yang masih menjaga tradisi adat istiadat, seperti tidak diperbolehkan poligami.
Saat kunjungan, Menteri Marwan melihat langsung rumah-rumah didampingi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendesa, PLT Bupati Bangli, Dewa Gede Mahendra.
“Harus dipertahankan terus tradisi budaya. Desa ini cukup menarik. Rumah-rumah masih sangat asri. Sejuk dan teduh. Hutan-hutan sekelilingnya masih terjaga dengan baik. Demikian pula potensi kreatif masyarakat harus lebih digencarkan sebagai ikon bagi wisatawan asing usai mengunjungi kabupaten berhawa sejuk itu,” tutupnya.
EDITOR : HERMAN MANUA.