SEMARANG – KawanuaPost.com – Mantan Ketua IT Kepresidenan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Pratama D Persadha, mengkritik soal alokasi dana ratusan juta untuk pembuatan website Revolusi Mental bikinan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani.
“Biaya membuat website itu tergantung. Dari harga Rp500 ribu sampai Rp200 miliar juga ada. Tergantung sebesar apa kita membuatnya. Tapi, kalau dari Kemenko PMK, menurut saya paling Rp1 juta,” kata Pratama di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah.
Pratama menyatakan, mungkin Menko Puan tidak mengetahui seluk beluk pembuatan website. Namun, Pratama menuturkan bahwa tim IT Kemenko PMK harus tahu soal besaran biaya membuat website revolusimental.go.id.
“Mungkin Bu Menteri enggak tahu. Mungkin para pejabatnya enggak tahu. Tapi tim teknisnya harusnya tahu. Karena tahu teknologi membikin website, masak website pemerintah seperti itu?,” tegas Pratama.
Ahli kriptografi yang kini menjabat sebagai Founder Communication & Information System Security Reseach Center (CISSReC) ini, menyebut website Revolusi Mental yang tak bisa beroperasi lantaran dibajak, sebagai hal yang memalukan. “Itu sangat memalukan menurut saya,” cetusnya.
Seperti diketahui, Kemenko PMK dikatakan mengalokasikan dana maksimal Rp140 miliar untuk persiapan situs revolusimental.go.id. Namun, situs ini menuai kritik karena tampilannya yang terkesan menjiplak situs kampanye Presiden AS, Barack Obama, dan ketika diakses tidak bisa dibuka.
EDITOR : HERMAN. M.