JAKARTA – KawanuaPost.com – Dalam sistem ketatanegaraan di Indonesia, DPR merupakan pengawas pemerintahan tertinggi. Sesuai konstitusi, DPR juga memiliki kebebasan yang paling luas untuk bertemu dengan siapa saja jika terkait dengan tugas mereka.
“Jadi, bertemu Donald Trump itu sangat lumrah.Yang tidak boleh itu terima suap,” kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah saat dihubungi di Jakarta, Rabu (9/9/2015) malam.
Menurutnya, jika dibanding anggota kongres Amerika, DPR RI sangat lemah karena kurang pergaulan di dunia internasional.
“Harusnya kita membebaskan DPR bergaul secara internasional. Sebab pada akhirnya politisi harus punya wawasan dan pergaulan,”ujarnya.
Politikus PKS itu juga meminta kepada publik untuk menanyakan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) berapa banyak pengusaha yang berada di sekitar mantan Gubernur DKI itu.
“Tanya ke Jokowi, berapa banyak peran pengusaha di sekitarnya. Malah eksekutif harusnya kurang bebas sebab kepentingannya langsung dengan kebijakan usaha,” ungkapnya.
Oleh karena itu, dia meminta agar pertemuan Ketua DPR Setya Novanto dengan Donald Trump adalah hal yang biasa.
“Namanya politisi, Presiden dan DPR itu sama-sama bebas jumpa orang. Kecuali kalau penjahat. Itupun bagaimana membuktikan orang itu jahat,” pungkasnya.
EDITOR : HERMAN. M.