JAKARTA – KawanuaPost.com – Hampir seluruh kebijakan yang dibuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu mengundang kritik dari berbagai kalangan, mulai dari penunjukkan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri hingga pencopotan Komjen Pol Budi Waseso dari Kabareskrim menjadi Kepala BNN.
Menurut kacamata pengamat politik, Hendri Suprio, gaya pemerintahan Jokowi selalu membuat gaduh di kalangan masyarakat. Terlebih jika terdapat suatu masalah besar, Jokowi bisa dibilang terlalu banyak diam.
“Kalau SBY kan menjelaskan suatu masalah walaupun itu benar atau salah dan tidak ada perdebatan karena dia presiden, punya hak prerogatif, itu di tangan presiden. Kalau Jokowi lebih kepada model pemerintahan gaduh yang berulang-ulang, tidak ada penjelasan ke publik jadi gantung,” terang Hendri ketika berbincang kepada Wartawan, Jumat (11/9/2015).
Diamnya Jokowi, tambah Hendri, untuk meredam opini publik yang sedang memanas terhadap suatu isu. Hal itu justru membuat banyak pihak berang dan bingung terhadap model pemerintahan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
“Dia selalu menunggu respon publik sebelum memutuskan, dia sering begitu. Kalau dilihat respon publik buruk atas kinerja pejabatnya langsung copot tanpa basa-basi. Terkadang dia diamkan begitu saja, berharap media massa tidak mengungkap masalah itu baru dituntaskan lewat respon publik,” kata dia.
Berbeda dengan SBY, Hendri menilai SBY merupakan sosok presiden yang mampu menjelaskan berbagai polemik di Tanah Air meski masalah tersebut keputusannya selesai atau tidak.
“Dia (SBY) tipikal pemerintah yang menjelaskan bukan memutuskan selesai atau tidak. Kalau Jokowi, memutuskan tapi terkadang menggantung tidak tahu arahnya ke mana,” tandasnya.
EDITOR : HERMAN. M.