JAKARTA – KawanuaPost.com – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan, jika memang Dandim Sidoarjo Letkol Kav Risky terbukti terlibat kasus perselingkuhan dengan anggota DPR Arzeti Bilbina, maka sanksi terberat yang diberikan bisa berupa pemecatan dari keanggotaan TNI.
“Setiap tindakan kriminal yang dilakukan oleh prajurit, maka diberlakukan hukum pidana. Selain itu, juga ada hukuman tambahan bagi prajurit,” kata Gatot di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (27/10/2015).
Namun, ia menjelaskan, untuk sampai pada tahap pemecatan maka kasus tersebut perlu dilakukan penyelidikan terlebih dahulu.
“Kita tidak bisa menentukan itu adalah perselingkuhan atau tidak. Maka dari itu harus diadakan penyelidikan, penyidikan, habis itu berkasnya diberikan ke ops dirut atau jaksa militer, kemudian ke mahkamah militer atau hakim militer, disidangkan,” terang dia.
Jika sudah melewati semua tahap tersebut, sambung dia, maka baru bisa diketahui bobot berat pelanggaran yang dilakukan.
“Jika sudah, barulah dihukum. Apabila itu berat akan ada hukuman tambahan yakni pemecatan sebagai prajurit TNI,” pungkasnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKB Arzetti Bilbina dikabarkan tertangkap berduaan dengan Dandim Sidoarjo Letkol Kav Rizeki Indra Wijaya, di Hotel Arjuna kamar nomor 18, Lawang pada Minggu 25 Oktober 2015 sekira pukul 13.30 WIB.
Kadispenad, Brigjen Sabrar Fadhilah, membenarkan terkait penangkapan keduanya. “Peristiwa itu benar. Ditangkap 25 Oktober kemarin siang,” ujarnya kepada wartawan.
Akan tetapi, kata Sabrar, keduanya membantah telah berselingkuh. Penjelasan sementara dalam rangka kedinasan. “Sekarang sedang diproses dari pengakuan yang bersangkutan,” katanya. Keduanya pun diamankan di Markas Denpom Divif 2 Kostrad.
EDITOR : HERMAN. M.