KAWANUAPOST.COM – PADA 2 Desember setiap tahunnya, berbagai kelompok aktivis di seluruh dunia memperingati Hari Penghapusan Perbudakan Internasional sebagai aksi nyata dari pemberantasan perdagangan dan eksploitasi manusia.
Sebagaimana dilansir dari Merinews, Rabu (2/12/2015), senjatinya peringatan Hari Penghapusan Perbudakan Internasional pertama kali diadakan pada 1986, setelah dicetuskan oleh Majelis Umum PBB dan diterapkan oleh badan PBB untuk urusan pendidikan, kebudayaan, serta warisan dunia, yakni UNESCO.
Fokus dari diadakannya peringatan Hari Penghapusan Perbudakan Internasional adalah untuk menekankan arti pemberantasan bentuk-bentuk perbudakan modern di seluruh dunia. Bentuk-bentuk perbudakan maupun eksploitasi manusia di era modern ini sudah harus hilang sepenuhnya.
Berdasarkan data yang dimiliki PBB, setiap harinya masih ada saja perempuan dan anak-anak di seluruh dunia yang menjadi korban human trafficking.
“Setiap harinya di seluruh dunia masih ada saja perempuan dan anak-anak yang menjadi korban perdagangan manusia. Perempuan dan anak-anak ada yang dijual untuk eksploitasi seksual,” demikian pernyataan PBB.
“Sementara itu, ada juga para korban perdagangan manusia yang dieksploitasi untuk dijadikan budak. Anak-anak pun hingga kini masih ada yang diculik dan dipisahkan dari keluarga mereka untuk dijadikan tentara bagi Angkatan Militer suatu negara,” lanjut pernyataan tersebut.
EDITOR : HERMAN MANUA.