BANDA ACEH – KawanuaPost.com – Kepala Badan Keamanan Laut Republik Indonesia, Laksdya Maritim Dr. Desi Albert Mamahit, M.Sc dalam acara puncak peringatan Hari Nusantara yang diselenggarakan pada tanggal 13 Desember 2015 di Pelabuhan Perikanan Lampulo, Banda Aceh. Menyatakan bahwa Bakamla memiliki tekad penuh untuk melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 32 tahun 2014 tentang Kelautan dan Peraturan Presiden Nomor 178 tahun 2014 tentang Badan Keamanan Laut Republik Indonesia. Melalui pernyataan Laksdya Mamahit selaku Kabakamla, bahwa Bakamla memliki konsentrasi bukan hanya keamanan dan keselamatan di perairan dan yuridiksi Indonesia, namun juga khususnya masyarakat pesisir dan nelayan.
Bersamaan dengan diselenggarakannya peringatan hari nusantara ini, Bakamla merealisasikan tekadnya dengan memberikan bantuan Automatic Identification System (AIS) Kelas B kepada 50 nelayan di Lampulo, Banda Aceh dan 50 nelayan di Kota Baru, Kalimantan Selatan (Peringatan Hari Nusantara 2014, Deklarasi Bakamla oleh Presiden RI). AIS Kelas B merupakan alat untuk mendeteksi keberadaan kapal nelayan yang memasang peralatan tersebut, sehingga aparat terkait dapat memantau dan memberikan pertolongan apabila kapal nelayan tersebut dalam keadaan darurat. AIS Kelas B ini diberikan kepada kapal nelayan berukuran dibawah 30 GT dikarenakan regulasi pemerintah yang hanya mengharuskan kapal 30 GT ke atas memasang alat pemantau Vessel Monitoring System (VMS). Dengan dipasangnya AIS Kelas B ini, Bakamla dan aparat terkait dapat memantau pergerakan kapal-kapal nelayan tersebut melalui satelit.
Bakamla berharap alat ini dapat bermanfaat bagi masyarakat nelayan, khususnya dalam membantu nelayan apabila mengalami kejadian darurat di laut. Melalui alat ini, Kantor Pengelolaan Informasi Marabahaya Laut (KPIML) dan instansi terkait dapat menerima langsung sinyal darurat dari kapal-kapal nelayan tersebut.
Selain itu Bakamla RI juga melengkapi kapal patroli Bakamla dengan Vsat Gyro, dengan memasang peralatan tersebut sarana peringatan dini (SPD) di kapal akan terintegrasi dengan SPD di kantor pusat Bakamla. Selain itu kapal akan selalu mendapatkan akses internet dimanapun berada, sehingga kapal akan selalu mendapat berita yang uptodate berkaitan dengan anomali kapal dan berita lainnya yang berasal dari kantor pusat KPIML. Dengan adanya peralatan tersebut, pada saat melaksanakan patroli, kapal Bakamla dapat langsung mendapatkan informasi tentang kapal-kapal yang berada di daerah sekitarnya dalam radius 30 nm (kurang lebih 60 km secara real time dan seluruh perairan dan yuridksi Indonesia near real time).
SUMBER : HUMAS BAKAMLA.
EDITOR : HERMAN MANUA.