JAKARTA – KawanuaPost.com – Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Badan Pembangunan Internasionalnya (USAID) dilaporkan mengucurkan dana senilai USD250 juta (sekira Rp3,5 triliun) untuk berbagai program yang mendukung perlindungan lingkungan hidup dan ketahanan bencana di Indonesia selama lima tahun ke depan.
Saat mengumumkan hal itu di kediamannya di Jakarta, Duta Besar (Dubes) AS untuk Indonesia Robert Blake menghubungkan berbagai inisiatif baru dengan kekhawatiran global dampak negatif dari perubahan iklim.
“Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan paling serius dan mendesak yang dihadapi kita semua saat ini. Sebagai pejabat pemerintah, warga negara, orang tua, kita semua mempunyai alasan untuk mengatasi tantangan ini dan mengambil tindakan untuk mengurangi bahaya meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer bumi dan dampak negatifnya terhadap kehidupan kita,“ ujar Dubes Blake, melalui rilis Kedubes AS di Jakarta yang diterima para wartawan, Rabu (16/12/2015) kemarin.
Robert juga mengatakan, bahwa kebakaran yang terjadi di Indonesia tahun ini merupakan pengalaman yang terburuk dalam sejarah. Sebagian besar karena musim kemarau yang berkepanjangan yang disebabkan oleh El Nino dan diperburuk oleh perubahan iklim.
USAID akan bermitra dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), untuk mengawasi pelaksanaan kerja sama portofolio baru untuk lingkungan hidup ini. Selain itu, kementerian terkait termasuk Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan bersama-sama merancang berbagai program baru dan memberikan arahan untuk pencapaiannya.
Portofolio yang diluncurkan pada acara tersebut meliputi berbagai program di sektor kehutanan dan penggunaan lahan, manajemen kelautan dan perikanan, pelayanan air dan sanitasi, energi bersih, serta adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana.
Sasaran tingkat tinggi yang ingin dicapai melalui kemitraan termasuk 8,4 juta hektar hutan yang dikelola dengan cara yang lebih baik, enam juta hektar ekosistem laut dikelola untuk mendukung perikanan berkelanjutan, USD800 juta investasi sektor swasta untuk menghasilkan energi bersih untuk lima juta penduduk, dan 1,5 juta penduduk termasuk penduduk miskin, mendapat akses terhadap pelayanan air dan sanitasi.
Selain itu, USAID telah berkontribusi sebesar USD5 juta ke Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) untuk mendukung kegiatan strategis mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
“Kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah AS untuk program lingkungan hidup ini sangat penting untuk mendukung upaya Tanah Air dalam mengelola sumber daya alam yang kaya dan untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan”, ucap Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Bappenas, Basah Hernowo.
“Karena kedua negara sama-sama percaya bahwa sangatlah penting untuk segera menangani masalah-masalah lingkungan, terutama yang berhubungan langsung dengan isu isu ekonomi dan sosial, kami percaya bahwa kemitraan ini akan membawa keberhasilan”, lanjutnya.
EDITOR : HERMAN M.