KUALA LUMPUR, Kawanuapost.com — Pihak berwenang Malaysia terus melakukan pencarian terhadap 19 tenaga kerja ilegal asal Indonesia setelah perahu yang mereka tumpangi tenggelam di Johor dan menewaskan dua orang.
Kepastian tersebut disampaikan Duta Besar Indonesia di Kuala Lumpur, Herman Prayitno, kepada BBC Indonesia, Selasa (15/7/2014).
Kecelakaan itu terjadi pada Senin (14/7/2014) menjelang tengah malam. Perahu itu mengangkut sekitar 80 tenaga kerja gelap asal Indonesia yang hendak pulang ke Indonesia untuk merayakan Idul Fitri.
Namun, dalam perjalanan meninggalkan wilayah Malaysia, perahu tersebut dikejar kapal polisi air Malaysia yang curiga kapal itu membawa tenaga kerja gelap.
“Terjadi pengejaran lalu ada tabrakan antara kapal patroli Malaysia dan kapal pembawa TKI. Kemungkinan kapal yang membawa TKI mesinnya mati,” kata Dubes Herman Prayitno.
Akibat tabrakan itu, perahu pengangkut TKI tenggelam dan menewaskan dua orang, seorang pria dan seorang perempuan.
“Biasanya apabila ada kapal yang dikejar, seharusnya kapal itu berhenti tapi karena kapal ini lari maka polisi terus mengejar,” tambah Herman Prayitno.
Sepuluh orang lainnya mengalami luka-luka dan telah dibawa ke Rumah Sakit Sultanah Aminah, Johor Bahru, ibu kota negara bagian Johor.
Menurut Duta Besar Herman Prayitno, Konjen RI di Johor telah mengurus dan memberikan bantuan konsuler kepada warga negara Indonesia yang selamat dari kecelakaan ini.
Mereka, lanjut Herman, akan tetap diproses secara hukum mengingat status mereka sebagai pendatang gelap di Malaysia. Bulan lalu setidaknya terjadi dua kecelakaan kapal yang membawa tenaga kerja Indonesia.(bbc)