JAKARTA a�� KawanuaPost.com – Pengamat Intelijen Susaningtyas Kertopati (Nuning) mengatakan upaya deredikalisasi yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) selama ini belum mampu mengakselerasi hakikat toleransi atas perbedaan dan penghargaan kepada sesama.
Menurutnya, diperlukan komunikasi politik yang simultan antar berbagai lapisan masyarakat untuk menciptakan iklim deradikalisasi yang kondusif.
a�?Jadi kita harus kembali kepada realita di mana masih ada sinyalemen program deradikalisasi yang digagas oleh BNPT belum mampu mengakselerasi hakikat toleransi atas perbedaan dan penghargaan kepada sesama,a�? kata Nuning saat berbincang dengan wartawan, Selasa (19/1/2016).
Upaya deradikalisasi, lanjut dia, harus menyentuh akar permasalahan sehingga dapat dirumuskan solusi yang tepat. Penyebab teror harus disepakati bersama antar badan intelijen sehingga objek deradikalisasi bisa terindentifikasi.
a�?Deradikalisasi harus didasari dengan pencarian embrio masalah yang menjadi penyebab/pemicu terjadinya teror. Seyogyanya harus ada kesepakatan antara badan-badan intelijen,obyek deradikalisasi yang mana harus diprioritaskan sehingga dapat diatasi secara maksimal,a�? ujar dia.
Nuning menjelaskan, dalam melakukan proses deradikalisasi terhadap oknum yang terlibat aksi terorisme, mencakup upaya re-edukasi, rehabilitasi dan resosialisasi yang tetap berpegang pada penegakan hukum dan HAM. Namun, upaya deradikalisasi harus dilakukan dengan berbagai dimensi, sehingga tidak ditempuh sebagai represi semata.
a�?Menangani teror hingga ke akar itu bukan hny penangkapan tp lakukan cegah tangkal dan deradikalisasi. Deradikalisasi pun harus dilaksanakan secara multidimensi bukan represi semata,a�? imbuh Nuning.
a�?Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan agama, psikologis, politik, sosial-budaya, ekonomi, hukum dan teknologi,a�? tutupnya.
EDITOR : HERMAN M.