JAKARTA a�� KawanuaPost.com – Pihak kepolisian akan melakukan monitoring khusus terhadap kelompok-kelompok yang dimungkinkan terlibat dengan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Hal ini dilakukan untuk mencegah tindakan teror terjadi lagi layaknya serangan di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 14 Januari 2016.
“Kita akan monitoring khusus kepada kelompok yang terlibat ISIS di setiap wilayah, termasuk Gafatar. Kita juga mohon bantuan media untuk menyebarkan bahwa kita sepakat memerangi terorisme,” kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/1/2016) kemarin.
Dia menegaskan, yang diperangi adalah gerakan radikal seperti ISIS bukan agama. Sebab, tidak ada satu pun agama yang mengajarkan aksi teror dan kekerasan.
“Yang kita perangi ISIS bukan perangi agama tetapi teror dan kekerasan. Terorisme bukan jihad, karena tidak satu pun agama mengajarkan dengan kekerasan. Seluruh agama mengajarkan dengan kasih sayang. Paham terorisme bukan fisik tetapi ideologi dan keyakinan,” ujarnya.
Monitoring ini juga telah diperintahkan ke seluruh jajaran polri di seluruh Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo untuk bekerja cepat.
“Kita imbau anggota polri quick response mendatangi TKP. Sesuai perintah Pak Presiden tahun ini tahun kecepatan. Cepat menangani setiap masalah. Jadikan momen bom Jalan Thamrin sebagai momen perbaiki diri,” katanya.
EDITOR : HERMAN M.