KAWANUAPOST.COM – Kasus kematian Wayan Mirna L Salihin (27) yang tewas usai meminum kopi khas Vietnam, di Restoran Olivier, West Mall, Grand Indonesia (GI), Jakarta Pusat pada Rabu, 6 Januari 2016 lalu, menambah catatan orang tewas akibat diracun.
Ya, Mirna harus meregang nyawa setelah menyeruput kopi yang mengandung zat sianida di restoran tersebut.
Kepala Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, Brigjen Pol Alex Mandalika mengungkapkan, dalam lambung Mirna terdapat kandungan zat sianida yang diduga dicampur es kopi yang kemudian diminum oleh korban.
Tidak hanya Mirna, kasus orang tewas diracun juga terjadi di berbagai belahan dunia. Sebut saja Yasser Arafat mantan pemimpin PLO, yang meninggal dunia akibat diracun dengan menggunakan senyawa thallium, salah satu unsur radioaktif.
Berikut para tokoh dunia yang pernah tewas diracun dari masa ke masa sebagaimana dihimpun KawanuaPost.com dari berbagai sumber :
1. Stepan Bandera (1909-1959)
Stepan Andriyovych Bandera ialah aktivis pemberani pemimpin pergerakan Organisasi Nasionalis Ukraina (OUN) yang tewas pada 15 Oktober 1959 di kawasan Kreittmayrstrasse 7, Kota Munich, Jerman. Menurut laporan medis, penyebab kematian Bandera akibat keracunan gas sianida.
Selang dua tahun pasca-kematiannya, atau tepatnya pada 17 November 1961, penyelidikan dari yudisial Jerman menyebutkan bahwa Bandera tewas akibat KGB (agen rahasia Rusia) melalui tindak pembunuhan berencana.
Bohdan Stashynksky disebut-sebut sebagai dalang pembunuhan tersebut atas suruhan pimpinan KGB saat itu yakni Alexander Shelepin. Stashynksky kemudian divonis delapan tahun bui oleh Pengadilan Federal Jerman dan harus mendekam di sebuah penjara di Jerman.
2. Yasser Arafat (1929-2004)
Yasser Arafat adalah mantan pemimpin Palestine Liberation Organization (PLO) yang meninggal dunia pada 11 November 2004 lalu, atau beberapa pekan setelah menjalani pengobatan medis di Prancis.
Saat Arafat tewas, otoritas Prancis menolak mengungkap detil kematian Arafat atas dasar privasi. Kabar yang berkembang seputar kematian Arafat adalah ia diracun menggunakan senyawa thallium, salah satu unsur kimia radioaktif.
Polonium merupakan salah satu elemen dari uranium-radium, bagian dari uranium-238. Polonium adalah unsur yang sangat jarang ditemukan di alam. Elemen terbentuk dalam batuan yang mengandung radium.
3. Alexander Litvinenko (1962 a�� 2006)
Alexander Valterovich Litvinenko ialah seorang mantan agen intelijen KGB dan Federal Security Service (FSB) Rusia yang tewas pada 23 November 2006. Ia membelot ke Inggris dan bekerja untuk dinas intelijen MI6.
Litvinenko menghembuskan nafas terakhirnya tiga pekan pasca-bertemu dua agen rahasia Rusia di Hotel Millennium, Kota London, pada November 2006.
Kepolisian Inggris mendapati unsur radioaktif Polonium-210 di dalam cangkir teh yang diminum Litvinenko. Dua orang Rusia, Andrei Lugovoi dan Dmitry Kovtun, akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Namun, mereka menolak tudingan itu. Mantan Kepala Komando Antiteroris Kepolisian Metropolitan London, Peter Clarke, membenarkan jika kematian Litvinenko tidak wajar.
4. Ibnu Emir Al-Khattab (1969-2002)
Samir Saleh Abdullah Al-Suwailem alias Emir Khattab adalah seorang gerilyawan muslim dan bekerja sebagai penasihat keuangan dalam perjuangan Mujahidin Chechnya. Ia turut andil dalam pertempuran Chechnya I dan Perang Chechnya II.
Emir Khattab ditemukan meregang nyawa pada 20 Maret 2002 silam. Ia diduga tewas akibat racun yang terbungkus dalam surat yang dikirimkan kurir suruhan agen Rusia (FSB).
Kurir pembunuh tersebut belakangan diketahui seorang agen ganda yang dikenal dengan nama Ibrahim Alauri, yang bekerja untuk FSB. Pihak Rusia dituding telah menyiapkan racun tersebut selama enam bulan lamanya.
Menurut pakar racun di Moskow dan London, amplop surat itu diduga kuat telah disemprot zat neurotoksin. Cara kerja zat itu ialah menyerap secara cepat ke dalam tubuh melalui kulit dan menyebabkan serangan jantung sehingga membuat korbannya kesulitan bernapas
Ibrahim akhirnya ditemukan tewas di Baku, sebuah wilayah di Azerbaijan atas perintah Shamil Salmanovich Bashayev.
5. Munir Said Thalib (1965 a�� 2004)
Munir Said Thalib ialah aktivis HAM asal Malang, Jawa Timur. Ia tewas di atas pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-974. Tepat 7 September 2004, pemilik nama lengkap Munir Said Thalib itu mengembuskan nafas terakhir setelah mengonsumsi racun arsenik dalam penerbangan menuju Amsterdam, Belanda untuk melanjutkan studi masternya di bidang hukum.
Pemerintah Belanda ketika itu langsung melakukan autopsi atas jenazah almarhum yang selama ini juga dikenal sebagai pembela kaum buruh, dan pemerhati Hak Buruh Migran Indonesia dan pendiri LSM Komisi Untuk Orang Hilang dan korban Tindak Kekerasan (KontraS) itu.
Usai autopsi, pihak keluarga almarhum mendapat informasi dari media Belanda bahwa hasil autopsi Munir oleh Institut Forensik Belanda (NFI) membuktikan bahwa Munir meninggal akibat racun arsenik dengan jumlah dosis yang fatal.
EDITOR : HERMAN MANUA.