JAKARTA a�� KawanuaPost.com – Pesta politik di Amerika Serikat tidak hanya dirayakan oleh publik di sana. Negara-negara lain, khususnya Indonesia, yang beberapa waktu belakangan menjalin hubungan diplomatik dengan Negeri Paman Sam, merasa momen ini juga layak untuk diperhatikan.
a�?Ya, selama ini Amerika kan selalu ikut campur di sana-sini, jadi tentu dia punya peran penting untuk menjaga stabilitas dunia. Tanpa disadari, semua negara memang menerima hegemoni AS dan tidak bisa lepas begitu saja dari cengkeramannya. Tidak dapat dimungkiri bahwa dunia masih membutuhkan uluran tangan AS,a�? ujar Direktur Pascasarjana Pusat Kajian Wilayah AS Suzie Sudarman.
Menurutnya, Pemilu AS tidak hanya menarik dari segi para calon yang dikedepankan, melainkan juga seberapa krusial dampak yang akan dirasakan negara-negara di dunia ketika pemimpin Negeri Adidaya sudah terpilih.
a�?Kalau Hillary Clinton yang naik, tentu akan lebih baik, menurut saya. Kenapa? Karena dia berpengalaman. Dia sudah lama meniti karier di bidang politik. Suaminya bahkan mantan presiden. Dia pernah jadi menteri luar negeri. Ya, dia tahu banyak,a�? terangnya.
a�?Jika Hillary yang terpilih, dia bisa menjaga tatanan dunia yang selama ini dibangun dengan campur tangan AS. Sementara jika Trump yang naik, dikhawatirkan justru ia akan mengubah kultur keberagaman yang selama ini disanjung AS, yang membuat banyak orang berminat datang dan menjadi bagian dari penduduk Amerika Serikat,a�? tambah dia.
Meski begitu, mantan ibu negara itu bukannya tanpa kelemahan. Suzie memaparkan, kasus bocornya e-mail Hillary yang ada kaitannya dengan peristiwa di Benghazi, Libya, pada 2012 bisa menjadi salah satu faktor kunci bagi Partai Republik untuk menjatuhkan bakal capres terkuat Demokrat ini.
“Tapi memang presiden AS yang terpilih ini akan sangat penting. Kalau dari Demokrat yang naik, ya Indonesia masih bisa hidup lah. Banyak rakyat yang masih bisa hidup dengan sejahtera,” tukasnya.
EDITOR : HERMAN M.