Hari ini 11 Maret 2016, 51 Tahun Sejarah Supersemar

Presiden kedua RI Soeharto. (dok: hmsoeharto.id)
Presiden kedua RI Soeharto. (dok: hmsoeharto.id)

JAKARTA a�� KawanuaPost.com – Sejarah mencatat salah satu tahapan masa transisi negara ini adalah dengan peristiwa Surat Perintah 11 Maret 1965 (Supersemar). Mandat itu terkait dengan peristiwa Gerakan 30 September (G30S) yang membuat sejumlah petinggi Angkatan Darat tewas.

Soeharto kala itu menjabat Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib). Berdasarkan Supersemar, ia memberantas antek-antek Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dituding menculik sejumlah jenderal, termasuk Jenderal TNI (anumerta) Ahmad Yani.

Namun Supersemar itu jadi jalan buat Soeharto untuk menjabat Presiden kedua RI menggantikan Soekarno. Sebab, selama lebih dari tiga dekade lewat sidang MPRS, mandat itu tak pernah kembali kepada a�?Sang Putra Fajara�? julukan Presiden pertama RI Soekarno.

Pasalnya sang Proklamator yang sudah dilengserkan pada 13 Maret 1966, a�?diasingkana�? ke Wisma Yaso (kini Museum Satria Mandala, Jalan Gatot Subroto, Jakarta), hingga berpulang ke haribaan Yang Maha Esa pada 21 Juni 1970.

Catatan sejarah itu memang sudah berlalu selama 51 tahun. Tapi misterinya masih dianggap belum a�?lurusa�?. Terlebih, Supersemar yang asli hingga sekarang belum ditemukan.

EDITOR : HERMAN MANUA.

Tinggalkan Balasan