JAKARTA a�� KawanuaPost.com – Dipilihnya mantan ibu negara Ani Yudhoyono maju menjadi calon presiden (Capres) bukan tanpa alasan. Pengamat politik Arya Fernandez memandang Ani dipilih usai terpuruknya citra Partai Demokrat.
a�?Saya kira memang Demokrat tengah melakukan recovery, pemulihan setelah Pemilu 2014. Itu kan secara elektoral, Demokrat mengalami keterpurukan, penurunan drastis dan sejumlah kadernya tersangkut kasus hukum,a�? kata Arya saat berbincang dengan wartawan, Jumat (18/3/2016).
Arya juga menilai di saat-saat yang tak mudah ini, Partai Demokrat membutuhkan sosok yang bisa menggerakkan mesin partai. Setelah Susilo Bambangyudhoyono (SBY) a�?turun gununga�? megambil alih posisi Ketua Umum karena dinilai masih menjadi tokoh pemersatu partai.
a�?Hingga kini mereka masih mencari tokoh. Itu yang tampak sekarang itu Ibu Ani, nama-nama lain ada yang populer tetapi popularitasnya tidak kuat secara nasional,a�? lanjut dia.
Lebih lanjut Arya menjelaskan, diulangnya kembali slogan a�?Lanjutkan!a�? dalam pencalonan Ani, yang dulu diusung SBY dinilai untuk membuka ingatan masyarakat akan kepemimpinan SBY. Karenanya, yang menjadi sasaran sosialisasi majunya Ani ini adalah daerah-daerah yang menjadi basis pemilih SBY dan Partai Demokrat.
a�?Bu ani ingin mengembalikan ingatan pemilih bagaimana kehidupan di zaman SBY, mengembalikan romantisme politik. Nah memang yang disasar orang-orang yang suka pada sosok SBY dan Demokrat, itu yang disasar pertama,a�? terang Arya.
Arya menilai apa yang dilakukan Ani melalui Tour De Java ini merupakan langkah awal yang cukup efektif. a�?Secara komunikasi, itu cara awal yang saya kira cukup efektif untuk pemilih Demokrat,a�? tutup dia.
EDITOR : HERMAN M.