Di Pemerintahan Jokowi-JK, Rizal Ramli: Tak Boleh Ada Dua Matahari

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). (Foto: Istimewa)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). (Foto: Istimewa)

JAKARTA a�� KawanuaPost.com – Sejumlah pihak menilai Kabinet Kerja telah terbelah dua kubu, yakni kubu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan faksi Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Di mana ada beberapa menteri merapat ke Presiden Jokowi, dan ada pula yang dibelakangnya Wakil Presiden JK.

Karenanya, sering kali ada perbedaan pendapat antara menteri satu dengan yang lainnya. Bahkan Jokowi-JK juga seringgkali menampilkan perbedaan keputusan mengenai program-program pemerintah.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan, di dalam Kabinet Kerja jangan lagi ada dua kubu tersebut. Pasalnya, di setiap negara menteri harus jadi pengikut setia Presiden bukan yang lainnya.

“Ya di setiap negara atau organisasi tidak boleh ada dua matahari,” ujar Rizal Ramli di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (31/3/2016) kemarin.

Selain itu, saat disinggung mengenai wacana kocok ulang kabinet semakin menguat, setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan berbagai pertemuan internal.

Mantan Menteri Kuangan (Menkeu) tersebut mengatakan, keputusan reshuffle adalah hak dari Presiden Jokowi.

“Itu Pres Jokowi yang berhak memutuskan,” katanya.

Rizal Ramli juga memuji Presiden Jokowi, lantaran mampu meredam harapan masyarakat yang begitu tinggi terhadap pemerintahan yang ia pegang.

“Tapi awal pemerintahan, saat sebelum pemilihan maupun awal-awal pemerintahan Jokowi, harapan sangat tinggi, persepsi sangat positif tapi 10 bulan berikutnya,” tutur Rizal Ramli.

“Harapan itu mulai pudar, persepsi negatif, untung ketolong dengan gaya kepemimpinan Jokowi yg decisive (menentukan). Yang banyak common sensenya (pikiran sehat) dan hands on dan dilakukan reshuffle,” pungkasnya.

EDITOR : HERMAN M.

Tinggalkan Balasan