JAKARTA a�� KawanuaPost.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam beberapa hari terakhir ini memanggil sejumlah tokoh dan pengusaha ke Istana Kepresidenan.
Sebagaimana diketahui, Senin 28 Maret 2016, Jokowi mendadak mengundang pengusaha Arifin Panigoro dan mantan Menteri Perdagangan era Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), M Lutfi.
Berlanjut pada Kamis 31 Maret 2016, Presiden Jokowi kembali melakukan pertemuan mendadak dengan pengusaha Erick Thohir. Berlanjut pada sore harinya, Jokowi memanggil Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto dan juga Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio melihat sinyalemen akan adanya perombakan atau reshuffle kabinet semakin kuat.
“Saya rasa sudah sangat mendekati (reshuffle),” ujar Hendri saat berbincang dengan wartawan, Jumat (1/4/2016).
Menurut Hendri, diundangnya sejumlah pengusaha seperti Arifin Panigoro, Erick Thohir, dan M Lutfi mengindikasikan keinginan Presiden Jokowi untuk mendengarkan masukan dari kalangan pengusaha yang selama ini tidak berada di dalam lingkaran istana.
Hendri menuturkan, terlepas jadi tidaknya reshuffle, menurut Hendri, Presiden Jokowi semakin menunjukkan kepercayaan diri yang kuat dalam memimpin pemerintahan ini.
“Apa yang Presiden lakukan semakin menunjukkan peningkatan kapabilitas kepemimpinan dan kepercayaan diri dari Presiden Jokowi,” tukas Hendri.
Namun, Hendri mengingatkan agar tokoh-tokoh yang diundang ke Istana tak diumbar ke publik. “Sedikit kritik bagi Istana sebaiknya tidak perlu undangan tokoh nasional diumbar ke publik karena hanya menimbulkan prasangka, prediksi dan kegaduhan di masyarakat,” pungkas Hendri.
EDITOR : HERMAN M.