JAKARTA a�� KawanuaPost.com – Reshuffle atau perombakan dalam kabinet yang digadang-gadang akan kembali dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memunculkan pertanyaan apakah penting perombakan tersebut dilakukan dalam waktu dekat?
Dalam diskusi bertajukA� ‘Gaduh Partai Jelang Reshuffle Jilid II: Mau Ke Mana?’, Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti pun mempertanyakan apa tujuan Jokowi mereshuffle para menteri tersebut.
“Apa guna Pak Jokowi melakukan reshuffle dan apa tujuannya? Apakah hanya tukar nama saja,” kata Ray di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (17/4/2016) kemarin.
Ray menyatakan, di era pemerintahan Jokowi, wacana reshuffle memiliki banyak corak. Setidaknya ada tiga warna, pertama mereka yang terlihat konsisten melakukan nawacita, kedua, mereka yang tidak peduli dengan nawacita sehingga ini muncul bentrok ke permukaan, dan ketiga adalah warna dari partai politik.
“Jadi sekarang pertanyaan reshuffle jilid II mau diapakan? Konsolidasi tiga corak tadi karena ada tiga kepentingan,” paparnya.
Karena itu, dirinya menilai bahwa Jokowi sedikit lambat untuk melakukan konsolidasi yang disebabkan faktor internal komposisi itu sendiri. Adapun, keputusan reshuffle memang merupakan hak prerogatif Presiden, hanya saja unsur politik nampak tak bisa dhindari.
EDITOR : HERMAN M.