JAKARTA a�� KawanuaPost.com – Militer Filipina rutin melakukan operasi di Pulau Zulu untuk membebaskan sejumlah orang yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf. Bahkan, beberapa waktu lalu 18 tentara Filipina tewas dalam operasi karena disergap militan Abu Sayyaf.
Mengenai operasi militer tersebut, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir menegaskan bahwa Indonesia telah diberi tahu sebelumnya oleh Menteri Luar Negeri Filipina. Mereka juga rutin melakukan operasi militer karena lokasi penyanderaan terus berpindah-pindah.
“Setiap mereka melakukan operasi militer, kita diberi tahu. Setiap lokasi sandera berpindah, kita juga diberi tahu. Komunikasi antar-kedua menlu juga tetap lancer, baik lewat telefon maupun teks/faks,” ujar Arrmanatha dalam press briefing di Gedung Palapa Kemlu RI, Jakarta Pusat, Kamis (28/4/2016).
Pria yang akrab disapa Tata itu juga memastikan 10 warga negara Indonesia yang disandera hingga kini aman meski ada selentingan kabar bahwa tenggat waktu tebusan mereka telah habis.
“Sejak awal Kemlu tidak pernah menyampaikan adanya tenggat waktu. Tapi, kita bisa pastikan mereka dalam keadaan aman,” pungkasnya.
EDITOR : HERMAN M.