JAKARTA a�� KawanuaPost.com – Sebagai calon Kapolri, hari ini Komjen Tito Karnavian dijadwalkan akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test bersama Komisi III DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.
“Fit and Proper Test Komjen Tito Karnavian dijadwalkan pukul 09.00 WIB,” kata Sekretaris Jenderal Pemberitaan DPR Suratno kepada wartawan, Kamis (23/6/2016).
Diberitakan sebelumnya, Komisi III DPR RI mendatangi rumah dinas calon Kapolri Komjen Tito Karnavian di Komplek Rumah Dinas Polri Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dalam kunjungannya dilakukan untuk melihat langsung kehidupan pribadi dan keluarga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Komisi III Kunjungi Calon Kapolri Tito Karnavian
Dalam kunjungan Komisi III berlangsung sekira dua jam. Selama dua jam tersebut, Komisi III melakukan fit and proper test lebih ke istrinya tentang bagaimana hubungan dengan keluarga serta anak-anaknya.
Karier Komjen Pol Tito Karnavian di korps Bhayangkara bisa dibilang cukup cemerlang. Termasuk perwira polisi yang menonjol dalam menangani terorisme membuat Tito diangkat menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) oleh Presiden Joko Widodo.
Sebelum menjadi Kepala BNPT, lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1987 itu telah meniti sejumlah karier cemerlang di lingkungan Polri. Capaian luar biasanya dimulai pada 2001, saat itu Tito yang memimpin Tim Kobra berhasil menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto yang merupakan mantan Presiden Soeharto dalam kasus pembunuhan hakim agung Syafiudin.
Pada 2004, dengan pangkat AKBP, pria kelahiran Palembang itu terpilih sebagai Kepala Detasemen 88 Antiteror Polda Metro Jaya. Saat itu, dirinya berhasil membongkar jaringan terorisme di Indonesia salah satunya adalah melumpuhkan teroris Azahari Husin dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005. Atas kepiawaiannya itu, pangkatnya dinaikkan menjadi Kombes Pol.
Komisi III Kunjungi Calon Kapolri Tito Karnavian
Saat konflik Poso mencuat pada 2007, Tito bersama rekan-rekannya juga sukses membongkar konflik Poso dan meringkus orang-orang yang terlibat di balik konflik tersebut serta meringkus puluhan tersangka yang sebelumnya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Pada 2009, pria berusia 51 tahun itu turut tergabung dalam tim penumpasan jaringan terorisme pimpinan Noordin M Top. Selain itu, Tito mendapatkan banyak penugasan untuk pergi ke berbagai belahan dunia dari Asia, Amerika hingga Eropa. Atas kesuksannya itu, ia diangkat menjadi Kapolda Papua.
Dua tahun menjadi Kapolda Papua, Tito pun ditarik menjadi Kapolda Metro Jaya. Baru sembilan bulan menjadi Kapolda Metro Jaya, Tito sudah mendapat kenaikan pangkat lagi menjadi Kepala BNPT menggantikan Komjen Pol Saud Usman yang memasukki masa pensiun.
EDITOR : HERMAN M.