Kudeta Gagal, Turki Sebut 9 Lembaga Pendidikan Indonesia Ikut Terlibat

kudeta...

 

JAKARTA,A�Kawanuapost.com -A�A�- Pemerintah Turki menyebutkan ada sembilan lembaga pendidikan yang tersebar di berbagai kota di Indonesia yang terkait dengan Organisasi Teroris Fethullah (FETO).

FETO adalah sebutan dari Pemerintah Turki untuk para pengikut ulama Fethullah Gulen yang gagal melakukan kudeta beberapa waktu lalu. Gulen pun kini diketahui telah mengasingkan diri di Amerika Serikat.

Melalui siaran pers yang dirilis di laman Kedutaan Besar Turki untuk Indonesia, Kamis (28/7/2016) diuraikan nama-nama kesembilan lembaga yang dimaksudkan tersebut.

Kesembilan lembaga pendididikan tersebut adalah: Pribadi Bilingual Boarding School yang berada di Depok dan Bandung.

Lalu, Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School di Tangerang Selatan. Semesta Bilingual Boarding School di Semarang, dan Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School di Yogyakarta.

Kemudian, Sragen Bilingual Boarding School di Sragen. Fatih Boya��s School dan Fatih Girla��s School di Aceh. Serta, Banua Bilingual Boarding School di Kalimantan Selatan.

Selanjutnya, Pemerintah Turki mengharapkan kerjasama Indonesia terkait dengan keberadaan lembaga-lembaga pendidikan tersebut.

“Hal ini penting untuk menyatakan bahwa setelah upaya kudeta yang dilakukan oleh organisasi teroris FETO, sejumlah negara memutuskan untuk menutup sekolah-sekolah yang berafiliasi dengan itu,” demikian bunyi pernyataan dalam surat tersebut.

Lalu diungkapkan sejumlah negara lain yang telah membantu Turki menutup sekolah yang terkait dengan FETO.

Negara-negara tersebut adalah, Jordan , Azerbaijan , Somalia, dan Niger. Sementara Siprus Utara yang masuk dalam bagian Republik Turki memasukkan FETO dalam daftar organisasi teroris.

“Kami menghargai solidaritas sejati negara-negara tersebut.”

Selanjutnya Turki pun mengharapkan kerjasama yang baik dengan Indonesia terkait keberadaan lembaga-lembaga itu.

“Turki dan Indonesia secara tradisional telah menikmati hubungan persahabatan berdasarkan kedekatan sejarah dan budaya,” demikian disebut dalam siaran pers tersebut.

“Sebagai mitra strategis, kami berharap dan mengandalkan dukunganA�dari warga Indonesia dan Pemerintah Indonesia dalam perjuangan kami melawan organisasi teroris FETO.”

Hingga berita ini diturunkan belum diperoleh konfirmasi dan tanggapan Pemerintah Indonesia atas permintaan Pemerintah Turki ini. (*)

Tinggalkan Balasan