Bob Freeberg Ikut Memerdekakan Indonesia

Robert Earl 'Bob' Freeberg, pejuang kemerdekaan RI asal Kansas Amerika. (foto: istimewa)
Robert Earl ‘Bob’ Freeberg, pejuang kemerdekaan RI asal Kansas Amerika. (foto: istimewa)

KAWANUAPOST.COM – MASIHA�dalam suasana HUT Kemerdekaan RI ke-71, sudah sepantasnya setiap manusia Indonesia kembali melongok masa lampau. Masa di mana para patriot menyabung nyawa demi tegaknya Proklamasi 17 Agustus 1945.

Gunanya tentu untuk refleksi. Refleksi agar alam Indonesia yang sudah merdeka ini tak disia-siakan manusianya. Menikmati alam yang merdeka ini tentu akan jadi a�?durhakaa�? namanya, jika tak mengingat mereka yang berjibaku di masa revolusi. Merekalah yang sedianya punya a�?sahama�? atas republik ini.

Namun siapa sangka ternyata bukan hanya para kombatan lokal yang punya andil atas berdirinya republik berusia 71 ini. Beberapa di antara mereka diketahui orang asing. Orang dari luar nusantara atau Hindia Belanda (sebutan sebelum Indonesia) yang jasanya tak terkira, namun tak banyak orang tahu.

Jangankan untuk tahu atau diingat. Masuk dalam buku sejarah di sekolah-sekolah saja tidak. Paling-paling hanya perwira Kaigun (Angkatan Laut Jepang) Laksamana Tadashi Maeda yang sedikitnya pernah tertulis di buku pelajaran, sebagai a�?penyediaa�? rumah (dinas) sebagai tempat pembuatan teks proklamasi.

Nah, makanya kali ini mengulas salah satu dari sekian a�?bulea�� yang punya sumbangsih nyata bagi revolusi kemerdekaan 1945-1949 dari berbagai sumber. Robert Earl a�?Boba�? Freeberg tokohnya.

Kelahiran Kansas

Orang asing kelahiran Kansas, Amerika Serikat ini tumbuh sebagai anak petani Yahudi yang kemudian, tertarik bertualang di kedinasan Angkatan Laut Amerika Serikat (AL AS) sebagai penerbang. Tak banyak sumber yang menyebutkan bagaimana kiprahnya di masa Perang Dunia II.

Hanya diuraikan, dia bertugas di front pasifik hingga akhir perang sebagai pilot pesawat angkut jenis Douglas C-47 atau acap disebut Dakota. Selepas perang, Bob Freeberg tak memilih pulang dan meneruskan karier sebagai penerbang di perusahaan Commercial Airlines Incorporate (CALI) yang berbasis di Manila, Filipina.

Hanya setahun Bob Freeberg betah jadi penerbang perusahaan CALI. Indonesia kemudian jadi tujuannya merantau, selain di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Di satu sisi saat datang ke Indonesia pada 1946, Bob Freeberg segera tahu keadaan bahwa Indonesia yang sudah merdeka, masih dirongrong agresor Belanda.

Simpatinya muncul dan bahkan disebutkan pernah bertemu Presiden RI pertama, Soekarno. Sang proklamator pun mengingat sosok Bob Freeberg yang misterius, namun begitu peduli terhadap perjuangan Indonesia untuk terbebas dari cengkeraman Belanda.

a�?Seorang pemuda pada suatu hari muncul entah dari mana dan memperkenalkan dirinya. a�?Namaku Bob Freeberg. Aku orang Amerika. Aku seorang pilot dan menaruh simpati pada perjuangan Anda. Bantuan apa yang dapat kuberikan?a��,” begitu seingat Soekarno, seperti tertuang dalam otobiografinya yang dituliskan Cindy Adams.

Direkrut TNI AU

Ketulusan Bob Freeberg dibalas perekrutannya ke Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI, kini TNI AU) sebagai penerbang bayaran. Pesawat Dakota yang diberi nomor RI-002, jadi a�?senjatanyaa�? untuk menyokong perjuangan republik.

Yang luar biasa, disebutkan pesawat itu dibelinya sendiri dari tabungannya. Beberapa misi pun sukses dilakukannya. Mulai dari menerjunkan personel tempur AURI di Kalimantan, hingga menembus blokade ekonomi Belanda.

8. 8. 1. A.

Terbang malam selalu dilakukannya untuk mengelak dari sergapan pesawat-pesawat pemburu Koninklijke Luchtmacht (Klu) atau AU Belanda. Tapi sayang, Bob Freeberg tak bisa turut menikmati kebebasan Indonesia dari Belanda yang sebenar-benarnya, setelah Belanda akhirnya mengakui kedaulatan republik pada 27 Desember 1949.

Pasalnya setahun sebelumnya, Bob Freeberg hilang secara misterius setelah pesawatnya jatuh di Lampung. Pagi 30 September 1948 adalah hari terakhir Bob Freeberg terlihat oleh para personel AURI.

Di hari itu pula, Freeberg bersama kopilot Bambang Saptoadji, kopilot cadangan Santoso, serta seorang teknisi, satu operator dan tujuh orang lainnya, lepas landas dari Pangkalan Maguwo, Yogyakarta untuk menuju Palembang dan Bukittinggi. Terakhir kali Pesawat Dakota RI-002 itu terlacak saat a�?mampira�? ke Pangkalan Gorda dan Tanjung Karang.

Namun setelah itu, pesawat yang banyak disebutkan dalam berbagai literatur membawa sejumlah batangan emas, hilang kontak. Bangkai pesawatnya baru ditemukan tiga dekade kemudian.

Tewas Tertembak

Tepatnya pada 7 April 1978, Pesawat RI-002 ditemukan petani lokal di Gunung Panggur, Lampung. Sejumlah kargo yang dibawa, hilang. Begitu pun dengan jasad atau kerangka Bob Freeberg, meski beberapa kerangka kru lainnya ditemukan.

Kuat diduga, pesawat itu ditembak jatuh oleh pesawat Belanda. Tapi ketika otoritas AS menyelidiki hal ini dan meminta penjelasan, pemerintah Belanda mengaku tidak terlibat atas jatuhnya pesawat RI-002. Selain pihak keluarga dan otoritas AS yang menyesali insiden ini, Presiden Soekarno pun turut berduka.

a�?Dia mengalami kecelakaan saat aku mengirimnya ke Palembang untuk membawa uang demi membantu gerilya di Sumatera. Tak pernah aku akan melupakan kawanku orang Amerika, Bob Freeberg,a�? kenang Bung Karno.

Saat pihak keluarga tahu akan berita hilangnya Freeberg, dengan segera keponakannya, Marsha Freeberg Bickham, berusaha mencari tahu. Dia meyakini, pamannya tidak tewas seketika dalam kecelakaan itu. Melainkan dibunuh kala dalam tahanan Belanda.

Datang ke Jakarta, upaya investigasi Bickham turut dibantu perwakilan Kongres AS di Indonesia. Eks kopilot dan sahabat Freeberg, Petit Muharto juga berusaha mencari tahu kebenaran peristiwa itu.

Tapi karena bertahun-tahun nihil hasil, pada 2008 pemerintah AS menghentikan penyelidikan. Adapun pengakuan terhadap peran pria berjuluk a�?One Man Indonesian Air Forcea�? dari pemerintah RI, baru muncul pada 2009 lalu.

EDITOR : HERMAN MANUA.

Tinggalkan Balasan