JAKARTA a�� KawanuaPost.comA�- Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo menduga adanya mata-mata kelompok Abu Sayyaf di Indonesia. Hal tersebut lantaran kelompok militan asal Filipina itu terkesan mudah dalam melakukan aksinya, yakni menyandera warga negara Indonesia (WNI).
Namun mantan Dirjen Strategi Pertahanan (Strahan) Kementerian Pertahanan (kemenhan), Mayjen (Purn) TNI Sudrajat menilai kecil kemungkinan Abu Sayyaf memiliki mata-mata di Indonesia. Terlebih kelompok tersebut dianggap tidak memiliki kepentingan di Indonesia.
“Abu Sayyaf kalau menurut saya, sangat kecil kemungkinannya kalau dia memata-matai wilayah Indonesia karena bagi dia tidak ada kepentingan,” ujar Sudrajat kepadaA�wartawan, Minggu (25/9/2016) kemarin.
Satu-satunya kepentingan Abu Sayyaf cs, lanjut eks Atase Pertahanan (Athan) Indonesia untuk Amerika Serikat itu ialah mencari uang dengan melakukan penyanderaan. Alhasil, kelompok Abu Sayyaf hanya memonitor kawasan perairan perbatasan Indonesia-Filipina.
“Kepentingan dia saat ini ialah mencari uang dengan jalan menyandera. Jadi kalau dia punya mata-mata paling-paling kepada kapal-kapal yang lewat perairan dia,” imbuhnya.
Sementara dugaan adanya spy yang ditempatkan di Indonesia, juga tidak memungkinkan bagi Abu Sayyaf. “Ya kecil kemungkinan punya spy disini,” tandasnya.
EDITOR : HERMAN MANUA.