JAKARTA a�� KawanuaPost.comA�- Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menilai turun langsungnya Presiden Joko Widodo pada Operasi Tangkap Tangan (OTT) terkait pungutan liar (pungli) di Kementerian Perhubungan adalah hal yang wajar. Namun, tak sedikit publik menilai aksi Jokowi ini bentuk ketidakpercayaan kepada bawahannya.A�
“Wajar bila publik mencitrakan Presiden sedang melakukan pencitraan. Tapi publik mungkin melihat ini adalah bentuk ketidakpercayaan beliau pada bawahannya, termasuk menterinya,” ujar Hendri saat dihubungiwartawan, Kamis (13/10/2016).
Menurut Hendri, apa yang dilakukan Jokowi ini dipastikan menimbulkan pro dan kontra. Namun, Hendri meminta masyarakat harus berpikir positif terhadap upaya Jokowi untuk memberantas korupsi.
“Sebaiknya kita berpikiran positif saja sebab apa yang dilakukan Jokowi ini sangat baik buat Indonesia,” tutur Hendri.
Sekadar diketahui, dalam OTT terkait pungli di Kemenhub kemarin, Polda Metro Jaya telah menetapkan tiga orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Direktorat Jenderal Perkapalan dan Kelautan Kemenhub sebagai tersangka. Ketiga tersangka tersebut berinisial ES, MS atau MA dan AR. Polisi juga menyita uang mencapai Rp 95 juta dalam OTT ini.
Mereka disangkakan dengan Pasal 5 Ayat 1 Huruf a dan b, Pasal 5 Ayat 2 dan atau Pasal 11 atau Pasal 12 Huruf a dan b dan atau Pasal 13 UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.
EDITOR : HERMAN MANUA.