Dirayakan di Jakarta Hari Lahir ke-71 PBB

Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat. (Foto: Reuters)
Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat. (Foto: Reuters)

JAKARTA – KawanuaPost.com – Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) bekerja sama dengan United Nations Informations Centre (UNIC) dan United Nations Resident Coordinator (UNRC) akan menyelenggarakan serangkaian kegiatan dalam rangka United Nations Day (UN Day) 2016. Perhelatan tersebut dijadwalkan pada Senin 24 Oktober 2016 di Jakarta.

Rangkaian acara dimulai dengan seminar memperingati hari lahir PBB ke-71 di Ruang Nusantara, Gedung Utama Kemlu, Pejambon, Jakarta Pusat. Seminar bertajuk a�?Indonesia-UN Collaborative Actions : Enhancing Multistakeholder Partnerships for Sustainable Developmenta�? itu akan dibuka dengan pidato oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi sekira pukul 08.30 WIB hingga selesai.

Perayaan hari lahir PBB kemudian dilanjutkan dengan pameran karya seni bertajuk a�?Art with Purposea�? dan Visual Campaign a�?Turn Indonesia UN Bluea�?. Acara tersebut diadakan di Museum Nasional, Jakarta Pusat pada pukul 18.30 WIB.

PBB sendiri lahir hanya dua bulan setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Indonesia resmi menjadi negara anggota PBB ke-60 pada 28 September 1950 lewat Resolusi Majelis Umum PBB A/RES/491. Dengan demikian, Indonesia memiliki perwakilan tetap untuk PBB di New York, Amerika Serikat (AS) serta sejumlah organisasi PBB lainnya di Jenewa, Swiss.

Indonesia juga pernah menarik diri dari PBB pada 7 Januari 1965 sebagai reaksi atas terpilihnya Malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Presiden Soekarno marah besar karena menilai Malaysia sebagai boneka Inggris dan merupakan perwujudan imperialisme, sesuatu yang ditentang keras Bung Karno.

Indonesia kembali menjadi anggota PBB pada 28 September 1965. Indonesia sebelumnya mengirim telegram kepada Sekretaris Jenderal PBB U Thant untuk melanjutkan kerjasama penuh serta melanjutkan partisipasi dalam Sidang Majelis Umum ke-21.

Wakil Indonesia Adam Malik pernah ditunjuk sebagai Presiden Majelis Umum pada 1971. Dengan demikian, Adam Malik berhak memimpin Sidang Majelis Umum ke-26. Adam Malik merupakan perwakilan Asia kedua yang memimpin sidang setelah Carlos Pena Romulo dari Filipina.

Saat ini, Indonesia tengah menggalang dukungan agar menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020. Sebelumnya, Indonesia tiga kali terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada periode 1974-1975, 1995-1996, dan 2007-2008.

EDITOR : HERMAN MANUA.

Tinggalkan Balasan