JAKARTA – KawanuaPost.com – Terlepas dari tradisi pergiliran “urut kacang” soal Panglima TNI, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga punya hak prerogatif soal menunjuk siapa calon suksesor Jenderal Moeldoko Ginting.
Namun siapapun dan dari matra manapun nantinya Panglima TNI yang baru, diharapkan bisa cepat tanggap atas segala ancaman kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari berbagai bentuk.
“Panglima TNI harus memakami intelijen secara mumpuni, baik tempur maupun strategis, sistem early warning atau deteksi dini yang tajam, sehingga TNI juga siap menghadapi ancaman faktual kedaulatan NKRI,” tegas pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati.
Mantan anggota DPR RI itu juga menyampaikan kriteria di mana Panglima TNI harus bisa menguatkan alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang pembangunannya, seiring dengan pendidikan sumber daya manusianya (SDM).
“Penguatan alutsista harus berjalan linier dengan pembangunan SDM-nya. Harus pandai juga merangkul unsur-unsur masyarakat beserta tokoh-tokohnya. Harus memiliki kepiawaian menerapkan UU disiplin militer dengan baik,” tandasnya kepada Wartawan.
EDITOR : SOLSILARE.