Polisi Sita Makanan untuk Capres yang Mengandung Formalin

formalin

JAYAPURA – Ratusan makanan ringan atau snack dan buah yang rencananya akan disajikan untuk tim rombongan salah seorang calon presiden di Papua, diketahui mengandung boraks dan formalin.

Temuan ini didapati tim food security Polda Papua setelah memeriksa ratusan snack dan buah serta air mineral sebelum disajikan kepada tim rombongan dalam acara kampanye dialogis yang berlangsung di auditorium RRI Jayapura malam tadi.

Alhasil, ratusan snack yang terdiri dari 10 jenis hanya empat jenis saja bisa disajikan. Selaian itu, buah yang disajikan sebanyak dua jenis telah dinyatakan bebas formalin dan boraks.

Jenis makanan yang diketahui mengandung boraks antara lain wingko, chiffon cake, bolu, chesee cake, kroket kentang, kroket daging, serta buah anggur.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Polisi Sulistio Pudjo, menuturkan, enam dari 10 sampel snack yang dilakukan uji Lab dinyatakan mengandung boraks dan formalin, termasuk buah-buahan yang dijual dalam bentuk kemasan.

“Iya, memang dari hasil pemeriksaan kami tadi ada ditemukan makanan yang mengandung boraks dan juga formalin. Kita ketahui Formalin biasanya digunakan untuk mengawetkan jenazah, tapi ini malah digunakan untuk makanan. Kalau dikonsumsi oleh tubuh kita itu nantinya akan mengganggu kesehatan,” ujar Sulistio Pudjo, Kamis (5/6/2014) malam.

Dia menjelaskan, penggunaan Formalin pada buah-buahan yang dipasok dari pulau Jawa bertujuan untuk mengawetkan buah, mengingat lama proses pengiriman dari pulau Jawa ke Papua.

Sedangkan penggunaan Boraks pada makanan atau snack yang diperjualbelikan di beberapa toko kue di Kota Jayapura, semata-mata untuk meraih keuntungan lebih besar.

“Kalau untuk buah anggur, biasanya mereka merendam selama dua hari menggunakan Boraks. Supaya apa? Supaya awet buahnya, kan kita tau, jarak tempuh pulau Jawa ke Papua itu kan satu minggu. Kalau tidak diawetkan nanti malah rusak buahnya, makanya digunakan formalin itu,” paparnya.

Sulistio Pudjo mengimbau masyarakat untuk jeli dalam membeli snack dan buah yang beredar luas di supermarket-supermarket di Kota Jayapura. Masyarakat juga diminta untuk melapor ke pihak berwenang jika melihat atau mencurigai beredarnya makanan mengandung boraks dan formalin.

Ning, pembeli snack dan buah mengandung boraks, mengungkapkan, dirinya membeli ratusan snack dan aneka buah itu di salah satu toko roti terkenal di Kota Jayapura. Dia sama sekali tidak menyangka jika jajanan yang dibelinya ternyata mengandung bahan berbahaya.

“Saya tidak tau kalau di toko roti tersebut barang yang dijual mengandung bahan berbahaya. Selama ini saya pikir aman-aman saja, karena memang di toko itu pelanggannya cukup banyak, hampir se-Kota Jayapura ini, tapi sekarang baru saya tau. Yang pasti ke depan saya akan lebih berhati-hati,” ujar Ning. (okz)

Tinggalkan Balasan