Dahlan Tersangka, AJI Awasi Pemberitaan Jawa Pos Group

Dahlan Iskan Tersangka, AJI Awasi Pemberitaan Jawa Pos Group (Foto: Ilustrasi)
Dahlan Iskan Tersangka, AJI Awasi Pemberitaan Jawa Pos Group (Foto: Ilustrasi)

JAKARTA – KawanuaPost.com – Sebagai pembaca dan organisasi saya akan melihat dan memantau, mengevaluasi secara serius benarkah Dahlan konsekuen dengan apa yang disampaikan kepada publik dengan apa yang disampaikan melalui Gardu Dahlan tersebut. Kita akan melihat secara serius pemilik tidak menggunakan medianya sendiri, ujar Ketua Umum AJI, Suwarjono kepada Wartawan, Selasa (9/6/2015).

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menyatakan akan mengawasi secara seksama pemberitaan di media massa Jawa Pos Group menyusul adanya pernyataan Dahlan Iskan yang tidak akan memanfaatkan perusahaan media miliknya tersebut untuk “membentengi” kasus hukum yang menjeratnya.

Dahlan yang juga mantan Direktur Perusahaan Listrik Negara (PLN) itu ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta atas kasus dugaan korupsi proyek pembangunan 21 Gardu Induk wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara. Namun, mantan Menteri BUMN itu memilih membuat situs gardudahlan.com yang ditengarai sebagai wadah untuk menjelaskan kasus yang membelitnya.

Suwarjono mengatakan, persoalan pemilik perusahaan media yang dicurigai akan memanfaatkan media miliknya untuk kepentingan pribadi bukan barang baru. Tetapi dengan adanya pernyataan Dahlan tersebut merupakan harapan AJI karena media harus steril dari intervensi.

“Itu yang kita harapkan, media harus steril dari intervensi. Baik dari negara maupun pemilik karena sebaiknya news room bebas intervensi dan tidak digunakan para pemilik. Ini harapan media yang independen,” tegasnya.

Suwarjono menambahkan, sedianya media yang independen itu bukan hanya berdampak bagi media itu sendiri tetapi juga terhadap publik yang kembali meningkatkan kepercayaannya terhadap semua media. Mengingat pada masa pemilihan umum (Pemilu) banyak media yang telah menggerus kepercayaan publik karena tak bersikap independen.

“Kalau ini bisa dikembalikan dimana media betul-betul independen dari intervensi pemiliknya. Ini akan berdampak ke kepercayaan masyarakat ke media akan kembali tumbuh. Saya yakin publik akan menilai. Ini saya kira ke depan akan mendapat manfaat kalau benar dan konsekuen tidak hanya Jawa Pos Group yang untung tapi semua media, karena ini contoh yang baik,” pungkasnya.

EDITOR : SOLSILARE.

Tinggalkan Balasan