SOLO – KawanuaPost.com – Karier Sutiyoso di militer maupun sewaktu menjabat sebagai gubernur, kemampuan mantan Wadanjen Kopassus itu tak perlu diragukan ungkap Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Marciano Norman menilai sosok mantan Gubenur DKI Jakarta, Sutiyoso merupakan sosok yang memiliki pengalaman sangat matang di bidang intelijen.
“Saya rasa itu menjadi bahan pertimbangan dari bapak Presiden di dalam menentukan beliau sebagai (calon) Kepala BIN,” ungkap Marciano Norman usai menghadiri resepsi pernikahan putra pertama Presiden Jokowi, di Solo, Jawa Tengah, Kamis (11/6/2015) malam.
Menurut Marciano, kehadiran Sutiyoso di dalam struktural BIN, bila nantinya disetujui DPR, tidak akan menjadi persoalan bagi BIN.
Pasalnya, BIN merupakan organisasi yang sangat profesional. Di mana anggotanya bisa langsung menyesuaikan dengan cepat pergantian tersebut. Sekalipun pemimpin barunya nanti berlatar belakang politik.
“BIN itu sangat profesional. Siapapun, kapanpun, pergantian itu dilaksanakan. Anggota BIN itu langsung menyesuaikan dengan pimpinan barunya,” terang Marciano.
Yang terpenting bila nantinya Sutiyoso disetujui untuk menggantikan dirinya sebagai Kepala BIN, terdapat sejumlah pekerjaan rumah yang harus tetap dijalankan oleh pria yang akrab disapa Bang Yos itu.
Di antaranya yakni tetap menjaga situasi di Indonesia agar tetap stabil. Baik menjaga stabilitas keamanan, politik maupun ekonomi. Hal tersebut menurut Marciano perlu diperhatikan pemimpin baru di BIN.
Sebab, tugas utama tersebut akan memberikan ruang kepada rakyat Indonesia untuk bisa melakukan aktivitasnya secara aman dan nyaman.
Termasuk mencegah aksi terorisme dan pencegahan terhadap paham ISIS yang mulai banyak menyebar di berbagai negara.
“Teroris itu harus tetap menjadi prioritas. Rakyat kita tidak boleh terintimidasi di rumahnya sendiri oleh ancaman teroris itu. Teroris itu harus kita lawan bersama tidak hanya tugasnya Kepolisian dan TNI, tapi tugas kita bersama,” jelasnya.
Termasuk lanjut dia, kemampuan BIN dalam menghadapi intelijen global. Sehingga pemimpin baru BIN nantinya, harus mampu menjaga sinergitas dengan mitra kerja lainnya. Juga menjaga hubungan dengan intelijen negara lainnya.
“Kalau masalah teknologi seperti yang ungkapkan Pak Sutiyoso itu sangat dinamis ya. Teknologi yang sekarang kita gunakan, bulan depan sudah tertinggal. Karenanya teknologi ini harus tetap menjadi perhatian,” pungkasnya.
EDITOR : SOLSILARE.