JAKARTA – Calon presiden Prabowo Subianto mengatakan program pembangunan desa harus memprioritaskan kebutuhan rakyat. Dengan begitu secara perlahan program dapat berjalan sehingga permasalahan dapat dipecahkan.
“Bangun infrastruktur jalan-jalan desa, bangun jalan raya, ketersediaan air bersih. Saya yakin kalau itu untuk rakyat maka semua akan berjalan,” kata Prabowo Subianto, Senin (9/6).
Dia menambahkan dengan pola seperti itu maka kepala daerah akan menyetujui program pembangunan dari pusat. Dia mengatakan, pembangunan ke depan harus bisa memberikan jaminan pada rakyat tentang kebutuhan sandang, papan, dan pangan.
Untuk pangan misalnya bagaimana menciptakan pangan yang murah. Kemandirian pangan, kata Prabowo akan membawa efek berkelanjutan. Selama ini, lanjutnya, devisa tergerus impor pangan cukup besar.
“Dengan menghemat devisa, investasi bisa lebih besar, roda perekonomian berputar dan pertahanan negara bisa menjadi kuat,” tuturnya.
Untuk mengejar ke arah tersebut Prabowo mengatakan ada prioritas pembangunan. Yaitu ketahanan pangan, ketersediaan energi, infrastruktur dan reformasi birokrasi. Dengan manajemen berorientasi sasaran.
“Kita ingin membuat rakyat sejahtera yang cukup pangan sandang dan papan, berdiri di atas kaki sendiri. Rakyat yang tenang menghadapi masa depan,” kata Prabowo.
Sementara Joko Widodo dalam upaya mensinergikan pemerintah pusat dan pemerintah daerah adalah dengan menguatkan politik anggaran. “Gampang sekali itu pakai saja politik anggaran. Dengan begitu daerah pasti akan menurut dengan pusat saya jamin 100%,” kata Jokowi.
Jokowi menambahkan hal tersebut akan efektif dengan menggunakan sistem IT. “Tinggal panggil programer kita bisa lihat bagaimana anggaran di sana, bagaimana anggaran di sini, serahkan saja pada programer,” kata Jokowi.
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Taufik Bahauddin menilai dalam debat pilpres tersebut Prabowo terlihat jauh lebih strategis dan konseptual. Sedangkan Jokowi lebih pada managerial.(mi)