Bupati Biak Numfor Yesaya Sombuk Ditangkap, Uang Miliaran Rupiah Disita

yesaya

JAKARTA, Kawanuapost.com — Komisi Pemberantasan Korupsi mengamankan sejumlah uang dalam operasi tangkap tangan Bupati Biak Numfor, Papua, Yesaya Sombuk, Senin (16/6/2014) malam.

Informasi yang dihimpun, uang dalam bentuk pecahan dollar Singapura tersebut diduga jumlahnya mencapai miliaran rupiah. Selain uang, KPK juga mengamankan sejumlah mobil dalam operasi tangkap tangan kali ini.

KPK menangkap Yesaya pada Senin malam di sebuah hotel di Jakarta. Dia diduga terlibat transaksi serah terima uang.

Selain Yesaya, KPK mengamankan sejumlah orang lainnya. Para tertangkap tangan tersebut tengah diperiksa untuk kemudian ditentukan status hukumnya.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan, pihaknya melalui juru bicara KPK Johan Budi SP akan menjelaskan lebih jauh mengenai operasi tangkap tangan ini melalui jumpa pers nanti.

“Pada saat yang tepat, JBSP akan menjawab semua pertanyaan itu,” kata Bambang.

Penangkapan Bupati Biak Numfor, Papua, Yesaya Sombuk oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga terkait kasus dugaan korupsi pembangunan daerah tertinggal (PDT).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Yesaya ditangkap bersama ajudannya di sebuah hotel di Jakarta, Senin (16/6/2014) malam. Yesaya dan ajudannya kemudian langsung digelandang ke Gedung KPK, Kuningan, Jakarta.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan, informasi tersebut akan disampaikan Juru Bicara KPK Johan Budi SP.

“Pada saat yang tepat, JBSP akan menjawab semua pertanyaan itu,” tulis Bambang melalui pesan singkat, Selasa (17/6/2014) dini hari.

Program PDT berada di bawah Kementerian PDT. Sementara itu, Forum Komunikasi Kepala Kampung di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, sebelumnya pernah mendatangi KPK untuk melaporkan sejumlah kasus dugaan korupsi.

Kasus tersebut diduga dilakukan ke oknum pejabat Pemda di Kabupaten Biak Numfor. Salah satu kasus yang dilaporkan adalah dugaan penyelewengan dana bantuan dari Menteri PDT sebesar Rp 8,3 miliar.

Johan Budi membenarkan adanya operasi tangkap tangan (OTT). Namun, ia belum dapat memberikan informasi lebih lanjut terkait penangkapan ini. “Iya, ada OTT,” kata Johan. Saat ini, Yesaya masih menjalani pemeriksaan di KPK.(kpc)

Tinggalkan Balasan