PAPUA, SORONG – KawanuaPost.com -Kamis (02/07), Gubernur Sulut, DR Sinyo Harry Sarundajang (SHS) didampingi Ibu Deetje Sarundajang L Tambuwun, menghadiri undangan kegiatan Hari Samratulangi ke-66 dengan tema Torang Samua Basudara yang digelar Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara (KKSU) Sorong di alun-alun aimas, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat. Pada kesempatan tersebut, dihadapan ribuan kawanua yang memadati lokasi, Gubernur SHS beserta Ibu diberi pengalungan bunga kain timur serta gelar suku Moi oleh kepala suku, Lazarus Malagama, dan disaksikan langsung oleh Bupati Sorong, Sefanus Mala beserta istri Ny Nancy Karundeng, beserta jajaran pemerintahan dan warga Sorong yang hadir.
Gubernur SHS dalam sambutannya menyatakan kebanggaannya menerima gelar sekaligus menjadi bagian dari suku Moi. “Figur Samratulangi salah satu perintis kekerabatan orang Papua dan Sulut. Terima kasih untuk penghargaan bagi pejuang kita ini dan berjuang untuk cita-citanya. Disisi lain Papua memiliki kearifan lokal dan potensi yang jauh lebih besar dari Sulut. Misalnya hutan terbesar kedua di dunia yang menjadi paruh dunia, potensi mineral, tambang, lumbung ikan nasional, pariwisata dan lainnya yang harus dioptimalkan. Perlu dihargai Bupati yang memiliki visi pembangunan kedepan. Untuk warga Sulut saya lihat membaur dengan warga Papua dan bersama membangun Papua. Banyak mahasiswa Papua di Manado saya himbau selesaikan study dan pulang bangun Papua yang indah ini,” urai SHS sekaligus memberikan penghargaan kepada bupati dan ketua KKSU kota/kabupaten Sorong yang menaungi K2 Satal, K3 Mayamuk, KKSU kelapa sawit, nustar dan bolmong.
Bupati Sorong menyatakan figur Samratulangi adalah milik bangsa Indonesia terutama Sulut dan Papua. Sedangkan Bapak Gubernur Sulut juga adalah salah satu pemimpin terbaik di Indonesia Timur yang telah berbuat banyak untuk kemajuan pembangunan,” ucap Bupati.
SUMBER : HUMAS DAN PROTOKOL PEMPROV SULUT.
EDITOR : SOLSILARE.