BOLTIM, Kawanuapost.com – Tonaas DPD Laskar Manguni Indonesia (LMI) Minahasa Tenggara (Mitra) Ferry Pangalila, sepenuhnya mendukung pengukuhan DPD LMI di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltoi).
LMI tidak pernah membuat permusuhan antar suku ataupun agama dan LMI siap di garda paling depan menjadi penyejuk dan bukan menprovokasi. Indonesia adalah hasil kolaborasi dari suku bangsa, yakni, Minahasa, suku Jawa, Batak, Papua, Kalimantan, dan suku-suku lainnya.
“Atas nama Ormas LMI, saya sepenuhnya mendukung dan mengajak semua menjaga kerukunan beragama, berpegang pada Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Undang-undang 1945 dan NKRI, itu merupakan harga mati bagi LASKAR MANGUNI INDONESIA (LMI),” kata Pangalila, Sabtu, (16/02/2019).
Bagi Ogut panggilan akrapnya Ferry Pangalila, budaya organisasi adalah suatu sikap deskriptif, bukan dengan kepuasan kerja yang lebih bersifat evaluatif. Budaya merupakan faktor penting yang mampu menjadi pemersatu/perekat bangsa dan menjadi suatu kekuatan pendorong besar di dalam organisasi. Negara Indonesia adalah negara kultural, yang memang ditempati atau diduduki oleh masyarakat (rakyat) yang memiliki berbagai macam kebudayaan. Banyak perusahan besar di dunia berkembang menjadi terdepan karena budaya yang kuat.
Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain dan budaya merupakan perekat sosial dengan mekanisme adaptasi terhadap perubahan dalam kehidupan sosial dalam menghasilkan bentuk kehidupan bermasyarakat. Peran dan norma secara umum adalah untuk mengatur pola kehidupan masyarakat agar pola perilaku yang tinggi, tidak merugikan dan tidak menimbulkan ketidakadilan.
“Marilah kita semua menjadi alat untuk pemersatu bangsa indonesia. Dalam hidup bermasyarakat tentunya memiliki peran untuk mengatur, mengendalikan, memberi arah, dan memberi suara bagi tingkah laku masyarakat. Setiap masyarakat selalu memiliki aturan agar tercipta suatu kondisi tertib sosial,” tuturnya.
Tonaas Mitra ini percaya dalam berorganisasi tergantung pada orang-orang di dalamnya dengan berbagai tantangan. “Dimana dalam sila ke tiga Pancasila, Persatuan Indonesia dan budaya suatu bangsa berada di hati dan di jiwa rakyatnya.
Pangalila mengakui Sulut dikenal sebagai daerah yang aman dan nyaman, yang sangat menjunjung tinggi dalam kebhinekaan dalam kehidupan bermasyarakat dan Laskar Manguni Indonesia (LMI) adalah Ormas Adat yang telah dikenal MENDUNIA dalam tempat kerukunan sebagai prioritas dalam organisasi tanpa merasa bosan memberi diri dan terus aktif.
Selain menjaga nama baik bangsa sebagai pelindung rakyat, Pangalila menambahkan,, Ormas harus tampil dan berperan seebagai pendorong, sebagai alat pengawas, sebagai alat solidaritas, sebagai petunjuk arah dan sebagai benteng yang dapat menjaga stabilitas budaya dalam suatu kelompok maupun masyarakat.
Lewat Pengukuhan LMI di Boltim, Pangalila berharap LMI dapat membantu pemerintah dan TNI-POLRI di daerah agar bisa menjadi contoh bagi daerah lain karena budaya organisasi adalah seperangkat asas atau norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku untuk mengatasi masalah sekaligus memperbaiki yang salah menjadi benar. (arthur mumu)