Bolmong.Kawanuapost – Sjenny Kalangi Anggota DPRD Sulut, melakukan Reses II Tahun 2020, di beberapa lokasi berbeda Bolaang Mongondow Raya (BMR).
Adapun lokasi yang antara lain Desa Solok Bolmong, Desa Lalow, Desa Pindolili, dan Desa Pinogaluman Timur.
Dalam menyerap aspirasi masyarakat Sjenny Kalangi tetap melaksanakan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 untuk kesehatan dan kenyamanan bersama dalam kegiatan ini.
Sjenny mengemukakan, aspirasi masyarakat di beberapa lokasi yang dijadikan twnpat reses, sebagain besar masyarakat mengeluhkan hampir semua daerah terjadi kelangkaan pupuk.
“Hampir di setiap tempat saya melaksanakan reses hampir semua masalah yang dikeluhkan masyarakat adalah pupuk yang langkah dan juga ada permintaan masyarakat kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut supaya harga cengkih dan kelapa di naikkan,” ungkap Sabtu (12/9/2020).
Lanjutnya, di derah Solok Bolmong, ada 60 persen lahan pertanian yang dikuasai Perusahan Kons sehingga petani sudah tidak miliki lahan untuk bertani.
“Keluhan masyarakat, pihak Kons sulit untuk menerima mereka bekerja disitu. Dan melalui Sangadi masyarakat memohon kepada pemerintah untuk membantu pekerjaan masyarakat untuk berternak maupun bertani,” ungkap Anggota Komisi II DPRD Sulut ini dengan tegas.
Lain lagi keluhan di Desa Lalow, masyarakat meminta keadilan untuk banyuan traktor yanh diberikan pemerintah, sebab hanya digunakan oknum tertentu untuk menggarap lahan pertanian.
“Di Desa Pinogaluman Timur dan Pindolili, masyarakat minta bantuan rumah sebab rumah mereka tidak layak huni. Serta bantuan prontok milu mesin paras dan mesin handsprayer,” ungkapnya.
Dirinya akab Lebih membawa semua aspirasi masyarakat saat reses ke gedung DPRD Sulut dan menyampaikan kepada Pemerintah Provinsi Sulut.
“Saya akan berjuang dan mengawal semua aspirasi yang masuk demi kepentingan masyarakat dan daerah,” imbuhnya.(CR)
