BOLTIM, KawanuaPost.com- Mendapatkan penghargaan sebagai salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) yang memiliki kualitas serta para tenaga pendidik yang telah mengikuti pendidikan atau studi banding diprovinsi Gorontalo, nampaknya menjadi tanggung jawab besar untuk menjadikan peningkatan mutu pendidikan bagi para siswanya yang lulus ditahun 2015 ini lebih berkualitas.
Diakui Kepala SMP Negeri 2 Tutuyan, Darwis Muhammad bahwa dipilihnya Kota Madya Gorontalo menjadi tempat studi banding bagi para guru-gurunya itu karena dari segi implementasi ilmu dan penerapannnya masih Gorontalo dinilai baik. “Penataan infrastruktur sekolahnya juga baik sehingga kami memilih Gorontalo menjadi lokasi yang tepat untuk pendidikan,”terang Darwis, saat acara pengumuman kelulusan dan penamatan siswa kelas IX SMP Negeri 2 Tutuyan, Rabu (10/6) siang tadi. Sementara itu melalui Kepala dinas Pendidikan (Diknas), Yusri Damopolii dalam sambutannya menekankan ini merupakan momentum sangat berharga bagi sekolah dan para siswa karena merupakan kader penenerus pembangunan di Boltim.
Oleh karena itu kepada para orangtua murid dan juga bagi guru untuk lebih menjadikan penghargaan yang diberikan kepada SMP N 2 Tutuyan ini harus lebih termotivasi untuk lebih baik kedepan.
“Kegiatan ini merupakan implementasi dari studi banding dan ini merupakan perbedaan dengan SMP-SMP yang ada di Boltim maupun di Bolmong Raya. Ada 26 SMP di Boltim namun hanya SMP 2 Tutuyan yang mempunyai penilaian khusus disisi lain karena budaya menjadi lebih dominan sebagai kearifan lokal. kita sebagai orangtua harus berharap menjadikan anak kita sukses dalam pendidikan minimal harus S1. Ingat nasib mereka kedepan, dan kita jadikan mereka motivasi besar untuk masa depan menjadi harapan daerah dan bangsa,”tandas Yusri.
Lanjut dia, para siswa di Boltim juga diwajibkan untuk wajib belajar 12 tahun sehingga proses pendidikan harus dilanjutkan yang setidaknya diinginkannya bisa lanjut ke SMA/SMK. Dimana bagi keluarga yang kurang mampu itu anaknya akan mendapatkan bantuan dari Pemda. “Kita sekarang lebih terbuai dengan sumber kekayaan alam yang ada di Boltim sehingga terkadang para orangtua menginginkan anak-anaknya untuk lebih bisa menghasilkan uang dibanding sekolahnya. Ini harus dirubah mindsetnya karena sesungguhnya yang diutamakan itu adalah pendidikan dan itu sebenarnya yang menjadi aset keluarga dimasa depan,”tutupnya.(Taslim)