MINSEL.kawanuapost.com – KPK Rabu, 7/11 sambangi Pemkab Minsel. K.ehadiran KPK kali bertujuan untuk melakukan monitoring, evaluasi rencana aksi pemberantasan korupsi dengan mengajak Pemkab Minsel, segera merubah sistem dengan menggunakan aplikasi terintegrasi, abdate progressnya. Seperti, aplikasi MCP. Yang langsung terintegrasi dengan KPK.
Hal ini sangat penting, tegas salah satu personil KPK bidang pencegahan Korwas Sulut Muhamad Indra Furqon. Mengapa ? menurut Furqon agar terhindar dari berbagai tekanan ataupun intimidasi dari oknum maupun kelompok tertentu ketika dalam melakukan penganggaran.
Apalagi kalau yang melakukan penyusunan anggaran sampai mengesekusi adalah mereka juga. pasti di dalamnya akan ada “permainan,” yang muaranya penyalahgunaan wewenang dan implikasinya korupsi.
Makanya, setiap pemerintah daerah, di Indonesia, wajib menggunakan aplikasi MCP, yang langsung terintegrasi dengan KPK. Saya berharap Pemkab Minsel seluruh SKPD merubah sistem yang ada saat ini, dengan menggunakan aplikasi MCP pinta Furqon.
Sebab sistem yang di gunakan saat ini sangat rentan dengan permasalahan. Makanya kehadiran kami tujuannya, ” untuk mendongkrak pengelolaan keuangan di daerah, agar jangan tergelincir, ” tambah Fuqron.
Selanjutnya, Fuqron mencontohkan tiga permasalahan yang sangat menonjol, dan rentan terjadi penyelewengan, yakni saat penganggaran, barang dan jasa serta pelayanan satu pintu.
Senada dengan Indra, personil KPK, Nexio Helmus, mengingatkan agar setiap SKPD, menghindari dari permasalahan, karena resikomya di tanggung sendiri. Hindari jangan jadikan diri kita ” orang gila,
” sudah berulang kali di ingatkan, namum tetap saja itu di langgar, warning Nexio. Ketika menyampaikan arahanya, di jajaran Perangkat, Pemkab Minsel. Sembari mengingatkan lagi kalau ” KPK so dekat,” Kami Sudah datang dan mengingatkan anda, jadi mohon untuk lakukan perubahan dengan meresponi setiap aturan yang berlaku. Pun begitu juga, setiap perangkat, dalam melaksanakan tugas hendaknya, menggunakan ” hati.” titip Nexio.(yeye)