Bitung, Kawanuapost.com – Sejumlah warga Kelurahan Wangurer Barat Kecamatan Kecamatan Madidir yang bermukim di eks perusahan rotan PT Mega Belia digemparkan dengan kedatangan seorang jendral berbintang lima. Tanpa pengawalan khusus, Prof DR KHH Djawahir SS SH yang mengaku berpangkat jendral bintang lima itu mengaku ingin menemui warga yang bermukim di eks perusahan rotan PT Mega Belia bersama sang istri.
Djawahri sendiri datang dengan menggenakan unifrom pakaian dinas upacara pertama lengkap dengan topi, pangkat lima bintang yang tertera di punggung. Serta pangkat-pangkat dari berbagai kesatuan, seperti TNI, Polri hingga Pin NSA.
Ia mengaku baru tiba di Bandara Sam Ratulangi menggunakan pesawat Batik Air pukul 5.17 Wita, Jumat (18/7/2014). Dan jendral gadungan ini datang ke Kota Bitung untuk bersilahturahmi memberikan himbauan dan arahan kepada seluruh masyarakat mengenai keamanan dan kerukunan serta kedamaian diantara instansi terkait diantara TNI Polri dilarang berpolitik karena merusak tatanan.
“Sebelum ke Kota Bitung hal yang sama juga sudah saya lakukan di Lombi Bau-Bau. Saya ingin bersatu dengan masyarakat dan kegotongroyongan jangan sampai anak cucu kita kena getahnya,” kata sang jendral.
Tak hanya mengaku berpangkat bintang lima, Djawahir yang juga mengaku sebagai Jendral Besar Kancil Sarbini pendiri NKRI TNI dan Polri yang kini berusia 102 tahun sebab tahun kelahirannya 1912 masih akrif sebagai anggota TNI dan Polri. “Saya jendral angkatan darat, pejuang 45 tidak pensiun belum ada pensiunan TNI aktif dan masih diakui. Saya pendiri TNI Polri, dinas dimana saja saya berada di seluruh Nusantara,” kata Djawahir dengan lantang.
Ditanya soal pangkat bintang lima yang dikenakannya, pria yang membawa dokumen kependudukan palsu ini mengaku pangkatnya ada sejarahnya dari raja Goa. Dan menurutnya, sejarah ia mendapatka pangkat bintang lima sanngat panjang untuk diceritakan.
“Saya berpangkat bintang lima, tanpa ada kartu tanda anggota TNI maupun Polri hanya berdasarkan kartu keanggotan BIP 45,” katanya.
Sementara itu, akibat mengenakan berbagai atribut TNI, Polri hingga Pin NSA dan mengaku sebagai jendral bintang lima, Djawahir harus digelandang ke Polres Bitung untuk dimintai keterangan. Namun sebelum digelandang, ia terlebih dahulu diamankan di Kesbangpol Pemkot Bitung untuk dimintai keterangan kemudian dijemput anggota Polres Bitung.(bm)