0Manado.Kawanuapost – Anggota DPRD Sulut Melky Jakhin Pangemanan (MJP) menanyakan kegunaan rapid antigen di Bandara Sam Ratulangi Manado, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Selasa (18/02/2022).
“Berapa banyak yang didapati kasus positif Covid di airport. Selain itu, berapa alat yang digunakan mendukung program pemerintah,” kata MJP sapaan akrab Melky.
Menurut legislator dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini, membutuhkan
pertimbangan yang logis dan transparansi data dari perspektif kesehatan.
“Prinsipnya kami ingin memastikan kebijakan dikaji serta membawa dampak signifikan. Asal sejauh kita bisa mempertanggungjawabkan kebijakan serta membawa dampak baik, itu kebijakan yang harus didukung,” ungkapnya dengan tegas.
Kepala Dinkes Sulut, Debie Kalalo angkat bicara mengenai hal ini. Menurutnya, kebijakan yan diambil merupakan perintah Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut.
“Pengambilan itu tidak hanya di bandara tetapi juga di pelabuhan tempat masuk ke Sulut. Agar setiap orang yang masuk ke Sulut bisa ter-screaning,” imbuhnya.
Sejak Juli sampai Desember 2021 jumlah penumpang 192.516 orang dan yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 322 orang. “Jika tidak terscreaning berapa banyak yang akan ditularkan,” ujarnya.
Selain itu, di Pelabuhan Manado. Data yang diterima dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sejak Juli sampai Desember 2021 sebanyak 13.452 penumpang yang terkonfirmasi positif sebanyak 66 orang.
“Dari data ini kami melihat kebijakan ini sangat bermakna. Nah kalau ratusan orang ini tidak ter-screaning, berapa banyak orang yang terserang di Sulut,” imbuhnya.(*)