SANGIHE, Kawanuapost.com – Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Drs Steven OE Kandouw mengingatkan beberapa hal saat Safari Natal 2023 Pemprov Sulut di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, Senin (11/12/2023).
Menurut Wagub Kandouw kerukunan merupakan harga mati. Karena itu, kerukunan sangatlah penting.
Pertama, kerukunan itu luar biasa mahal. Kerukunan itu barang mewah lebih dari intan dan permata, harus kita jaga. Sulawesi Utara dikenal dengan daerah laboratorium kerukunan.
“Kejadian-kejadian yang belum lama berselang ini adalah tidak lain tidak bukan adalah mencoba mengganggu status kita seperti itu,” kata Wagub Kandouw.
Kedua, menghadapi Natal 2023 ini, ia setuju dengan tema PGI tentang Kemuliaan. Apa itu Kemuliaan, adalah Kesederhanaan. Menghadapi Natal ini harus dengan sukacita dengan tidak berlebihan. Kalau tidak ada menyesuaikan saja, karena substansi natal bukan di materinya, substansi Natal yaitu menyambut Natal dengan Kesederhanaan.
Ketiga, suasana Natal. Di tahun 2024 mendatang ia berharap masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe untuk lebih maju agar dapat berkompetisi.
“Yang berikut, kalau tidak Natal istilah suasana kontemporernya, minimum ini harus di-underline. Terutama kerja keras ditambah sikap kita, selalu rajin beribadah. Intinya itu saya sampaikan tadi tidak usah bermewah-mewah, yang penting syukuri saja,” pesan Wagub Kandouw.
Ia turut menyentil Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe bersama-sama bersinergi dan mendukung program kerja pemerintah provinsi.
“Arahan pak Gubernur, Pemkab juga harus penetrasi dengan pasar murah. Pemerintah Provinsi juga, ada Kadis Perdagangan, ada pasar murah di situ nanti kita mainkan sampe hari Natal,” tandasnya.
Selain itu, Wagub Kandouw juga menyampaikan adanya ribuan proposal untuk rumah ibadah masuk di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut. Kendati demikian, baru sebagian yang terealisasi.
“Proposal sampe kemarin di kantor 2.600. Jumlah rumah ibadah dan gereja di Sulawesi Utara 6.000, kalau mau diberi semua tidak akan memanage. Sampai anggaran perubahan mengalami banyak kesulitan, sekitar 250 yang dapat, yang lain antri. Intinya itu semua tahu bahwa pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat,” tutupnya.
Nampak hadir sejumlah pejabat teras Pemprov Sulut, Pemkab Kepulauan Sangihe dan masyarakat. (*)