Minsel.Kawanuapost.com-Tindakan main hakim sendiri yang dilakukan oleh oknum pejabat kembali terjadi dikabupaten minahasa selatan.
Adalah oknum Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Berinisial FR alias Fit, yang dengan bringasnya telah melakukan tindak penganiayaan terhadap oknum wartawan biro Minsel Berinisial VR alias Vic.
Atas kejadian tersebut, akhirnya oknum kepala dinas pendidikan pemuda dan olah raga Minahasa selatan FR akhirnya resmi dilaporkan korban Victor Ratumbanua disatuan Reskrim polres minsel. Dengan dugaan melakukan tindakan pidana penganiayaan.
Laporan terhadap FR tertuang dalam laporan Nomor: LP/376/XI/2020/SULUT, Selasa (17/11/2020). Selesai dibuat LP, pihak kepolisian langsung melakukan BAP.
Menurut pengakuan Victor, dia diserang FR secara tiba-tiba saat dia berada di Ruang Tata Usaha Pimpinan (TUP) Bupati Minsel, pada Selasa (17/11/2020) siang, sekira Pukul 12.00 Wita.
“Waktu itu saya sedang berbincang-bincang dengan rekan-rekan di TUP. Tiba-tiba saya diserang oleh oknum Kadis Diknas dari belakang. Sayapun langsung roboh,” aku Victor.
Atas serangan tiba tiba yang dilakukan FR tersebut membuat Victor ambruk seketika di lantai ruangan. Masih dalam keadaan terkapar di lantai, FR kembali mencoba dengan serangan susulan. Namun keberungan masih berpihak kepada korban. Serangan kedua yang dilakukan FR langsung dicegah oleh Sekretaris Dinas Tenaga Kerja, Novi Pusung. Tak pelak atas kejadian itu sejumlah Kursi di ruangan TUP pun berserakkan.
Kendati sudah dilerai, FR masih tetap berupaya menyerang. Beruntung petugas Satpol PP yang bertugas di pintu TUP langsung masuk dan ikut melerai.
Akibat penganiayaan itu, Victor mengalami luka di bagian lengan, serta timbul rasa sakit di bagian belakang dan leher. Merasa keberatan dengan ‘aksi koboi’ sang Kadis, Victor akhirnya melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Minsel.
“Kemarin saya sudah buat laporan dan sudah langsung di-BAP,” aku Victor.
Dihubungi melalui nomor seluler 0853-4397-0001 Mantan Kepala dinas PU dan BAPEDA John Senduk sangat meyesali kejadian tersebut. Menurut John Senduk, seharusnya ini tidak perlu terjadi. Sebab selain seorang penjabat Dia (FR=red) merupakan seorang PENDIDIK yang nota bene menjadi contoh bagi para bawahannya yang juga berprofesi sama sebagai pendidik.
(roland)