LONDON – KawanuaPost.com – Sudah 63 tahun bertakhta di Kerajaan Inggris, Ratu Elizabeth II bulan depan akan menjadi penguasa Britania Raya terlama. Walau demikian, tidak seperti pemimpin kerajaan di Eropa lainnya, tidak ada tanda-tanda ia akan melepaskan tahtanya kepada pada putra mahkota Pangeran Charles.
Mereka yang dekat dengan Elizabeth, yang pada 9 September mendatang akan menyalip rekor bertahta terlama dari nenek nenek buyutnya Ratu Victoria, mengatakan bahwa ratu berusia 89 tahun itu tidak berniat ikut tren kerajaan Eropa untuk turun tahta.
Hal itu berarti bahwa Pangeran Charles (66), yang sudah memegang rekor sebagai putra mahkota terlama, harus menunggu lebih lama lagi untuk menjadi raja.
“Saya deklarasikan pada kalian semua bahwa seluruh hidup saya, singkat atau panjang, akan dipersembahkan untuk melayani kalian dan keluarga kerajaan,” ujar Elizabeth suatu saat pada tahun 1947.
Tonggak sejarah memecahkan rekor Victoria sudah memicu spekulasi apakah Elizabeth akan mundur. Ketika ditanya apakah turun tahta itu mungkin, seorang pejabat istana senior mengatakan kepada Reuters: “Seumur hidup artinya seumur hidup.”
Nuansa agama dalam pemahkotaan Inggris sangat simbolis bagi Elizabeth, yang sebagai ratu merupakan pemimpin tertinggi Gereja Inggris.
“Ratu tidak akan turun tahta, dia tidak boleh turun tahta, dan sama sekali tidak ada alasan untuk turun tahta. Dan secara konstitusi serta agama, ia tidak dapat turun tahta,” ujar sejarawan kerajaan Hugo Vickers.
EDITOR : HERMAN MANUA.