Tutuyan, Kawanuapost.com – Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Salim Landjar SH, diminta warga untuk segera melakukan evaluasi terhadap kinerja Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Adijbsarjana Hasan jan.
Pasalnya, paska peristiwa kebakaran yang terjadi di Desa Tombolikat Kecamatan Tutuyan, pada Rabu sekitar pukul 04. 15 wita lalu, kesiapsiagaan mobil pemadam kebakaran (Damkar) tidak bisa memadamkan kebakaran akibat tidak terisinya air dalam tangki mobil damkar.
“Ini harus segera ditindaklajuti dengan serius oleh Bupati Boltim. Peristiwa kebakaran ini sudah yang kedua kalinya terjadi di kecamatan Tutuyan, namun terbukti mobil damkar tidak pernah sigap dengan peristiwa naas yang kapan pun bisa terjadi,” tutur salah satu warga Tombolikat, Mufid Mirza, Kamis (19/06) kemarin.
Mufid menjelaskan, saat kebakaran terjadi tak satupun personil BPBD yang turun untuk melakukan pemadaman di tempat kejadian. Beruntung kobaran api yang hampir melalap rumah milik salah satu warga Mulyadi Matoka, di dusun IV, desa Tombolikat, berhasil dipadamkan sejumlah warga yang berbondong-bondong untuk melakukan pemadaman.
“Memang saat kejadian terjadi, mobil damkar langsung datang di lokasi kebakaran, tapi yang sangat disayangkan saat selang pemadam direntangkan ternyata tangki mobil tidak terisi air dan itu pertanda instansi tersebut tidak sigap dengan datangnnya musibah yang akan merugikan warga,’’ terang Mufid.
Sementara itu, kritikan pedas juga dilontarkan Ketua Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Boltim, Ismail Mokodompit, dirinya mengatakan, kelengahan di satuan jerja tersebut memang harus segera dilakukan evaluasi. Kata dia, sudah beberapa kali di satuan kerja tersebut melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang penanggulangan bencana kebakaran, namun justru bukan masyarakat yang tidak menyigapi melainkan dinas yang seharusnya bertanggung jawab atas kejadian tersebut yang justru tidak sigap.
“Jika tidak mampu menahkodai instansi tersebut, sebaiknya mundur saja. Jika hal ini terus terjadi maka tidak ada guna lagi pendirian BPBD di Boltim yang secara nyata tidak berfungsi seperti yang diharapkan masyarakat,” tandas Ismail. (*)