MINAHASA, Kawanuapost.com – Gubernur Provinsi Sulut Prof Dr (HC) Olly Dondokambey SE menghadiri Pentahbisan dan Pemekaran Jemaat GMIM Bukit Sion Tounelet Satu serta Pengutusan dan Penerimaan Pendeta, di GMIM Bukit Sion Tounelet Satu, Wilayah Sonder I, Minggu (12/11/2023).
Gubernur Olly mengatakan jemaat patut bersyukur atas penyertaan Tuhan sehingga bisa hadir beribadah bersama-sama dalam acara pentahbisan dan pemekaran Jemaat Bukit Sion Tounelet Satu serta pengutusan dan penerimaan pendeta yang baru.
“Atas nama pemerintah provinsi mengucapkan selamat datang buat pendeta yang baru dan selamat bertugas di tempat yang lain bagi pendeta yang lama. Saya atas nama pribadi mengucapkan selamat kepada Jemaat Bukit Sion Tounelet yang sudah bisa beribadah di rumah ibadah belum selesai dibangun,” ungkap Gubernur Olly.
Gubernur Olly menegaskan, Pemerintah Provinsi Sulut tidak membiarkan jemaat membangun sendiri, pemerintah akan membantu sehingga bisa menyelesaikan rencana kerja panitia ke depan agar bisa dimanfaatkan dengan baik.
“Sebab tugas pemerintah berada di tengah masyarakat yang sebagian jemaat GMIM. Panitia tidak perlu khawatir kita akan bersama sama bekerja untuk membangun sarana dan prasarana rumah ibadah. Kita bersyukur ketua Sinode sudah menyelesaikan tahap-tahap awal. Karena pastori sudah dibangun,” tandas Gubernur Olly.
Gubernur Olly juga mengungkapkan daerah lain banyak terjadi seperti kekurangan pangan karena El Nino. Tapi di Sulut cukup, karena alam mendukung, sebab pemerintah dan masyarakat selalu bekerja bersama sehingga alam mendukung.
“Jadi Jemaat Bukit Sion Tounelet tidak perlu khawatir menghadapi tantangan. Kalau kita punya rencana yang baik membangun sarana dan prasarana dengan baik akan terwujud kalau kita bersungguh-sungguh,” ungkap Gubernur Olly.
Gubernur Olly juga mengaku apapun yang dilakukannya tanpa campur tangan Tuhan tidak akan berhasil.
“Kita bersyukur semua dimuluskan disetiap kegiatan pemerintah. Karena mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat. Semoga hari ini dukungan dari Jemaat Bukit Sion Tounelet untuk pemerintah dan bagi gubernur dan wakil gubernur selalu mendapatkan topangan sehingga harapan ke depan dalam membawa masyarakat Sulut mendapatkan lapangan kerja lebih banyak buat generasi muda ke depan. Salah satu contoh kerjasama pemerintah, gereja dan sinode Jepang mulai berkembang dengan baik,” terang Gubernur Olly.
IaIa mengatakan, Wakil Gubernur Drs Steven OE Kandouw, berada di Jepang untuk merintis kegiatan tenaga kerja ke Jepang. Yang dulunya permintaan 1.000 orang sekarang permintaan sudah menjadi 10 ribu orang untuk anak SMK.
“Mari kita topang dan dorong anak kita untuk mendapatkan kerja lebih baik,” ajak Gubernur Olly.
Gubernur Olly juga mengingatkan ini menjadi catatan bagi Sulut, termasuk GMIM. Di Jepang, karena kekurangan tenaga kerja, maka anak mudah, mereka impor.
Di Sulut tingkat kematian lebih tinggi dari kelahiran, sebab SD banyak tutup karena kekurangan murid.
“Ini harus kita hati-hati. Kita dorong anak anak muda berkeluarga besar banyak anak banyak rejeki. Kita jaga ini jangan sampai menjadi seperti negara maju. Impor tenaga kerja dari tempat lain. Kita dorong mereka berkeluarga dengan baik. Kasih pendidikan yang baik, sebab rumah sakit ada BPJS, sekolah pemerintah gratis. Jadi jangan perlu ragu-ragu lagi berkeluarga. Karena kalau lama-lama torang jadi sedikit atau abis. Sebab data BPS mencatat tingkat kematian lebih banyak dari yang lahir. Saya sengaja sampaikan supaya menjadi catatan dan perenungan bagi kita semua,” ungkapnya.
Gubernur Olly juga mengingatkan tahun depan memasuki pesta demokrasi. Tentu ada perbedaan.
“Jangan perbedaan memecah bela kita. Kalau kita terpecah belah hasilnya merugikan kita. Tapi Kalau kita bersatu dan bersama-sama, manfaat lebih banyak,” kata Gubernur Olly.
Diakhir sambutan, Gubernur Olly memberikan sumbangan Rp 25 juta dari Rio Dondokambey dan Gubernur Rp 25 juta. Jadi semua Rp 50 juta.
“Tahun depan 1 Februari jemaat akan mendapatkan bantuan lagi Rp 250 juta untuk pembangunan,” pungkasnya. (*)