Turun ke Tagulandang, Gubernur Olly Jamin Relokasi Pengungsi Difasilitasi Pemerintah

 

MANADO, Kawanuapost.com – Gubernur Olly Dondokambey SE turun langsung ke Pulau Tagulandang, lokasi pengungsian dan membawa bantuan bagi warga korban terdampak erupsi Gunung Ruang, Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang dan Biaro (SITARO), Jumat (03/05/2024).

Kehadiran Gubernur Olly bersama Forkopimda dan Kepala BNPB di pulau Tagulandang, tentunya menjadi tanda kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat, khususnya pada warga korban terdampak erupsi Gunung Ruang.

Menurut Gubernur Olly, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara memastikan akan mengakomodir seluruh kebutuhan para pengungsi Pulau Ruang yang akan direlokasi di dua wilayah yakni di Likupang, Minahasa Utara dan Tutuyan/Dumagin di Bolaang Mongondow Selatan.

Warga pengungsi di Pulau Ruang yang mendiami dua desa yaitu Laing Patehi dan Pumpente nantinya dievakuasi di satu tempat, agar mempermudah pemerintah melakukan pendataan.

Pasca erupsi kembali Gunung Api Ruang, Pulau Ruang, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara pada Kamis (30/4/2024) subuh, pemerintah bersama otoritas berwenang, baik BNPB, Forkopimda, TNI/Polri maupun relawan harus bekerja ekstra membantu pengevakuasian para pengungsi.

Gubernur Olly saat turun langsung di Posko Terpadu, tepatnya di Desa Apeng Sala, Kecamatan Tagulandang menyampaikan bahwa pemerintah telah menyeriusi proses relokasi.

Gubernur Olly bahkan sore ini akan melakukan rapat bersama Presiden RI Joko Widodo dan Kabinet, terkait penanggulangan bencana di Pulau Ruang, maupun Tagulandang.

“Pemerintah bangun rumah, setiap kepala keluarga dapat tipe 45, jalan, sarana lengkap semua, peralatan di dalam diberi semua, tempat tidur, sekolah lengkap,” terang Gubernur Olly.

Hal itu disampaikan kepada seluruh pengungsi asal Pulau Ruang yang masih di Posko Terpadu, malahan mereka akan diberi uang tunai sebesar Rp1 juta.

Sementara, lokasi bagi para pengungsi dipastikan nyaman serta betah sebagaimana kehidupan mereka di Pulau Ruang.

Hal ini akan disesuaikan dengan kultur, budaya masyarakat Kabupaten Kepulauan SITARO. Kemudian mata pencaharian warga yang telah terbiasa bertani maupun melaut.

“Kita pilih di pinggir laut, supaya budaya tidak hilang. Satu di Likupang, satu di Tutuyan Bolsel, Dumagin Bolsel. Kalau boleh dalam dua hari ini seluruh  yang dari Gunung Ruang pergi ke lokasi pengungsian di Manado, dari Bitung, satu lokasi supaya pendataan lebih gampang,” ujar Gubernur Olly.

Diketahui saat ini jumlah warga Pulau Ruang yang masih berada di posko terpadu berjumlah 156 jiwa yang terbagi Desa Laing Patehi 18 kk atau 57 jiwa dan Desa Paumpente 36 kk atau 99 jiwa.

Pada kesempatan itu, Gubernur Olly menyerahkan bantuan di Posko Terpadu, lokasi para pengungsi erupsi Gunung Ruang. (Advetorial Diskominfo Sulut)