JAKARTA – KawanuaPost.com – Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly urung mengeluarkan SK Kepengurusan Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical) pasca-mencabut SK Kepengurusan Golkar kubu Agung Laksono hasil Munas Ancol.
Menanggapi hal itu, pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengendus niat buruk politisi PDI Perjuangan (PDIP) tersebut.
“Menkumham itu punya niatan sendiri,” ucap dia saat berbincang dengan wartawan, Senin (4/12/2016).
Menurut Hendri, Yasonna sengaja mengulur waktu dalam menerbitkan SK kepengurusan kubu Ical demi mendukung langkah pemerintah yang ingin melemahkan partai beringin.
“Salah satu yang paling mudah dilihat ya pemerintah ingin memperlemah partai-partai oposisi,” imbuh Hendri.
Lebih lanjut Hendri menjelaskan, tindakan politis Yasonna sangat tergantung kekuatan internal Golkar. Jika seluruh elit solid, maka tindakan mengulur-ulur penerbitan SK partai Golkar akan sia-sia.
“Tindakan Yasonna ini sangat dipengaruhi oleh kesolidan partai Golkar. Makin solid partai itu sebenarnya akan sulit pecah dan tindakan tersebut akan menjadi sia-sia,” simpul Hendri.
EDITOR : HERMAN M.