MANADO, Kawanuapost.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menyalurkan bantuan pada warga korban terdampak bencana alam erupsi Gunung Ruang, Kecamatan Tagulandang Kabupaten Kepulauan Sitaro.
Demikian disampaikan Kepala BPBD Provinsi Sulut, Ir Adolf Tamengkel.
“Tadi malam, kami dari BPBD Sulut dan rombongan yang membawa bantuan dengan menggunakan kapal umum KM Glory Marry seharusnya sudah sampai di Tagulandang. Namun karena erupsi terus meningkat dengan semburan batu kecil dan abu vulkanik, terpaksa kapal yang kami tumpangi berlabuh di Siau,” ungkap Tamengkel, Kamis (18/04/2024) pagi ini.
“Tapi kami berupaya Kamis petang ini bantuan sudah dapat disalurkan ke 847 warga yang kini diungsikan di Desa Minanga Tagulandang Utara,” sambungnya.
Menurut dia, saat ini pengungsi dipindahkan ke Tagulandang Utara karena dampak peningkatan erupsi.
“Jarak Pulau Ruang dengan Tagulandang hanya sekitar 2 Km, sedangkan dampak erupsi bisa mencapai 6 Km,” terang Tamengkel.
Adapun tim bantuan sudah dikirim berupa kasur 20 lembar, masker 5000 pcs, terpal,selimut 20 lembar, mie instan 15 dos, makanan siap saji 800 paket, lauk pauk siap saji 500 paket,makanan anak 500 paket, selimut 100 lembar, sandang dewasa 200 paket, sandang anak 150 paket, family kids 160 paket, kif wear 100 paket, tenda gulung 100 lembar,tenda keluarga 20 unit dan tenda serba guna 2 unit.
Tim dari Dinsos Sulut pun telah berangkat membawa bantuan bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
“Bantuan dari gudang Dinas Sosial Sulut, untuk ke Tagulandang yaitu kasur 50 lembar, kids wear 100 paket dan tenda keluarga 2022 5 unit. Sedangkan langkah persiapan Sangihe adalah kasur 100 lembar, kids wear 150 paket dan tenda keluarga 2022 5 unit,” terang Sekretaris Daerah Provinsi Sulut Steve Kepel ST MSi.
“Akan terus dipantau perkembangan erupsi Gunung Ruang di Tagulandang, demikian juga bantuan akan terus dikirim sesuai kebutuhan korban bencana,” jelas Sekdaprov Kepel. (*)